Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Jalan Layang Masih Terbengkalai

Kas Tersisa Rp 1 Miliar

Pengerjaan proyek jalan layang (fly over) di persimpangan Jalan Sudirman-Jalan Imam Munandar, Pekanbaru

Berlarut-larutnya pengerjaan proyek ini merugikan masyarakat karena kemacetan dan tentunya merugikan secara ekonomi. Selain itu, bisa mengancam persiapan menggelar Pekan Olahraga Nasional (PON) 2012 di Riau.  

Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Riau sudah mengusulkan pembayaran termin proyek pembangunan jalan layang tersebut di APBD Perubahan tahun 2011.

"Saat ini kas dinas hanya tinggal Rp 1 miliar. PT Istaka memang berhak meminta pembayaran sampai Rp 6 miliar lagi, karena sesuai dengan progress pekerjaan mereka, tapi kas hanya segitu," kata Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU Riau Ahmad Ismail kepada Tribun di Pekanbaru, Rabu (20/7).

Meski demikian, Dinas PU Riau tetap meminta Direktur Utama PT Istaka Karya menjelaskan alasan penghentian pekerjaan. Senin (18/7) lalu, kepala proyek sudah dipanggil, tapi Dinas PU menilai keterangannya tidak memadai.  

"Ada penjelasan yang tidak dapat ia berikan, makanya kami minta hadirkan Dirut (Direktur Utama) PT Istaka," kata Ahmad.

PT Istaka Karya merupakan kontraktor pemenang tender pembangunan jalan layang di persimpangan Jalan  Sudirman-Jalan Imam Munandar. Kepala proyek, Djoni Budi mengatakan pengerjaan proyek di lapangan terhenti sejak dua pekan lalu.

"Ada perubahan sistem penggunaan anggaran di kantor pusat kami. Jadi ini urusan internal saja," kata Djoni mengenai alasan pengerjaan proyek terhenti.

Dia berharap pengajuan pembayaran termin sebesar Rp 6,5 miliar segera dipenuhi Pemprov Riau. Tanpa uang itu, kontraktor sulit mendapat material pembangunan seperti semen curah. Pasalnya, pemasok meminta pembayaran tunai.

"Permintaan itu yang belum bisa kita penuhi, sehingga mereka menghentikan pasokan material," kata dia, seperti dikutip dari riauterkini.com.

Meski membenarkan tidak ada lagi aktivitas pekerja di lokasi proyek, namun Djoni mengaku  perusahaannya tetap bekerja membuat balok girder. Cuma pekerjaan itu dilakukan di Jakarta. Dia masih optimistis proyek selesai sesuai kontrak, yakni Juni 2012, mengingat waktu tersedia masih cukup panjang.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU Riau Ahmad Ismail mengatakan, kontraktor menghentikan pengerjaan proyek karena kesulitan keuangan.

"Masalah internal perusahaan itu memang," kata Ahmad. Walau begitu Ahmad Ismail membantah Dinas PU Riau salah pilih kontraktor. "Tendernya kan pada  November 2010 lalu, saat itu tidak ada persoalan perusahaan itu, dokumennya oke," kata Ahmad Ismail.

Kontrak pembangunan jalan layang oleh PT Istaka ini, bernilai mencapai Rp 70 miliar. Proyek ini disepakati harus selesai pada Juni 2012. "Kami sebenarnya pernah minta selesai lebih cepat, kalau bisa Desember 2011 ini sudah selesai, tapi kalau begini, nggak mungkin kayaknya," kata Ahmad Ismail.
Untuk proyek pembangunan jalan layang di perempatan Sudirman-Imam Munandar, Dinas PU Riau sudah membayarkan 15 persen dari nilai proyek. Pembayaran itu sebagai uang muka. Pembayaran dilakukan di awal tahun anggaran.

"Karena ini perusahaan besar, kami sebenarnya berharap perusahaan itu bisa menalangi dulu biaya pembangunan," kata Ahmad Ismail.

Dinas PU Riau juga menangani pembangunan jalan layang di persimpangan Jalan Sudirman-Jalan Tuanku Tambusai. Proyek ini bernilai hampir Rp 90 miliar. Pekerjaan dilakukan PT Adhi Karya. "Memang progress yang di Harapan Raya (Jalan Imam Munandar) masih di bawah proyek yang di Sudirman. Sekarang Adhi Karya kan masih lanjut kerja," kata Ahmad Ismail.
Mengenai tudingan ada indikasi kongkalingkong kontraktor dengan Dinas PU dalam memenangkan proyek, Ahmad Ismail hanya tertawa. "Nggak lah, nggak sampai ke situlah," kata Ahmad sambil tertawa.

Daftar hitam
Manajer Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Provinsi Riau, Mardianto Manan berpendapat kecil kemungkinan terhentinya pengerjaan proyek jalan layang di persimpangan Jalan Sudirman-Jalan Imam Munandar akibat kesalahan pengguna jasa. Pasalnya, pengguna jasa tentu telah menilai profil perusahaan layak dijadikan pemenang tender.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved