Tukang Indomie Naik Haji
Berjualan Indomie ternyata memberikan banyak keberkahan bagi sebagian pedagang.
Penulis: Alex | Editor:
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU-Berjualan Indomie ternyata memberikan banyak keberkahan bagi sebagian pedagang. Indomie yang dijadikan untuk mata pencarian, ternyata tidak hanya memberikan kecukupan untuk makan saja. Layaknya tukang bubur naik haji di sinetron televisi, ternyata ada pedagang yang sukses hingga bisa naik haji dengan berkah usaha dan keuletannya dalam berjualan Indomie.
Haji Muslim merupakan satu di antara pedagang yang merasakan berkah berjualan Indomie. Warga Bangkinang ini tidak pernah membayangkan sebelumnya kalau jualan Indomie bisa mengantarkannya hingga menuju tanah suci. Padahal sebelumnya, ia hanya pedagang kecil yang berjualan dengan modal sedikit dan tempat yang kecil di Pasar Kuok.
Bapak beranak tiga ini memulai usahanya sekitar tahun 1980. Awalnya ia hanya berjualan di warung masaknya yang kecil dan modal usaha yang kecil pula. Tanpa memadukan usahanya dengan usaha yang lain, Muslim tok hanya menjual Indomie rebus dan goreng. Dengan ciri khas masakannya yang memberikan harum bawang di setiap hidangan Indomie, warung Muslim semakin hari semakin bertambah.
"Dengan terus berusaha memberikan yang terbaik untuk pelanggan, warung kami pun semakin hari semakin ramai dikunjungi. Kami pun mulai menyisihkan uang untuk ditabung, dan membenahi kehidupan yang lebih baik," ujar Muslim.
Selain untuk kebutuhan keluarga dan memperbaiki kehidupan yang lebih baik, Muslim juga menyisihkan penghasilannya untuk ditabung persiapan naik haji. Keinginan itu sudah ia bulatkan menjadi sebuah cita-cita yang harus diraih. Namun kesemuanya tetap ia serahkan pada Allah SWT. Hari terus berganti, dana pun semakin bertambah. Pada tahun 2008 Muslim berangkat menunaikan ibadah haji.
"Walau sedikit demi sedikit, namun diiringi keihklasan dalam berusaha semua terasa berkahnya. Akhirnya sekitar empat tahun yang lalu saya kemudian berangkat ke tanah suci menunaikan ibadah haji," kata Haji Muslim.
Uniknya, walau warung masaknya bertambah besar dan ramai, hingga sekarang Haji Muslimin tetap setia dengan masakannya, Inomie rebus dan goreng. Masakannya yang memiliki ciri khas tersendiri dan telah lekat di hati dan lidah pelanggan, terus tetap dipertahankan tanpa ditambah dengan aneka masakan lain. Bahkan pihak Indofood juga memoles warung masak Haji Muslim dengan logo dan merk Indomie.
Jika Anda jalan menuju Sumatera Barat, sekitar satu kilo dari Pasar Kuok sebelah kiri Anda akan menemukan warung masak yang bermerk Indomie. Di depannya terpampang tulisan Ocu Muslim. Bahkan saking terkenalnya warung ini, warga sekitar menambahkan nama di belakang pemiliknya menjadi Haji Muslim Indomie.(*)