Syok Tiap Hari Lihat Gelandangan Kais Tong Sampah Cari Makan, Pemilik Restoran Lakukan Ini
Tak hanya mendapat pengalaman baru, mengembangkan usaha restoran justru membuat matanya makin terbuka lebar tentang lingkungan.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Minu Pauline membuka restoran baru di Kochi, India. Untuk itu ia rela meninggalkan pekerjaan sebelumnya di bank.
Tak hanya mendapat pengalaman baru, mengembangkan usaha restoran justru membuat matanya makin terbuka lebar tentang lingkungan.
Setelah membersihkan dan menutup restoran. Pauline bermaksud pulang ke rumah. Saat itulah matanya sering melihat para gelandangan dan orang-orang kelaparan mengais tong sampah untuk mencari makan.
"Saya melihat banyak orang... mengambil makanan dari tong sampah saya. Itu hal yang membuat saya syok," kata Pauline pada Upworthy.
Hal itu membuatnya merenung, dia telah membuang-buang makanan. Tak hanya dari restorannya, tapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan orang lain sangat membutuhkan.
"Begitu banyak orang yang membuang makanan ke tong sampah dan seseorang mengambil makanan itu dari tong yang sama," katanya.
Tiga tahun kemudian Pauline membuka lokasi kedua restorannya. Namun dengan dengan satu tambahan, dia menaruh sebuah kulkas di depan.
Kulkas ini diperuntukkan bagi para gelandangan dan orang-orang tak mampu yang menginginkan makanan.
Pauline, pelanggan restoran dan masyarakat sekitar yang ingin menyisihkan makanan untuk orang lain, boleh menaruhnya di situ. Makanan itu ditandai dengan tanggal.
Mereka yang kelaparan, tapi tak punya uang boleh mengambil dari kulkas kapanpun membutuhkannya. Jadi mereka tidak perlu lagi mengais tong sampah.
Pauline memberi nama kulkas itu 'nanma maram' yang artinya 'pohon kebaikan.' Kulkas itu buka 24 jam sehari, non-stop selama tujuh hari dalam seminggu.
"Mereka tak perlu meminta pada siapapun," kata Pauline.
Agar orang-orang bersemangat berbagi, Pauline mengatakan mereka tak perlu membeli makanan khusus untuk disumbangkan. Cukup makanan yang dirasa berlebih saja, daripada dibuang ke tong sampah.
Pauline mengatakan kulkas itu mendapat sambutan antusias masyarakat sekitar. Mereka ramai-ramai menyumbangkan kelebihan makanannya.
Menurut wanita itu, masyarakat meletakkan antara 200 dan 300 paket makanan per hari di kulkas. Apa yang ada di sana sejak pagi hari, ludes diambil pada malamnya.
