Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Anak Kembar ini Gencet pada Bagian Tengkorak, Sudah Hidup Selama 2 Tahun

Kejadian seperti ini diprediksi beresiko 80 persen akan mati sebelum usia dua tahun jika mereka tidak berpisah

Penulis: | Editor:
Cover Asia Press
Anak kembar ini gencet pada bagian tengkoraknya 

TRIBUNPEKANBARU.COM - 2 Saudara laki-laki ini bergabung pada bagian kepala mereka.

Dilansir dari DailyMail anak kembar siam ini sudah berusia 2 tahun bertahan demikian.'

Dokter kemudian menawarkan harapan kepada anak teresbut untuk menjalani operasi pembedahan.

Pushpanjali Kanhar (25) dari Kandhamal, di Orissa, India timur, terkejut melahirkan dua anak laki-laki yang menyatu di kepala, di sebuah rumah sakit setempat, pada tanggal 9 Maret 2015.

Pushpanjali Kanhar (25) dari Kandhamal, di Orissa, India timur, terkejut melahirkan dua anak laki-laki yang menyatu di kepala, di sebuah rumah sakit setempat, pada tanggal 9 Maret 2015
Pushpanjali Kanhar (25) dari Kandhamal, di Orissa, India timur, terkejut melahirkan dua anak laki-laki yang menyatu di kepala, di sebuah rumah sakit setempat, pada tanggal 9 Maret 2015 ()

Dia tidak tahu ada komplikasi sampai dia melihat anak-anaknya, Honey dan Singh, lahir terhubung di tengkorak.

Pemindaian dengan cepat memastikan mereka masing-masing memiliki otak dan hanya menyatu di ujung kepala mereka.

Tapi setelah dua tahun putus asa berusaha menemukan dokter yang terjangkau untuk membantu, pasangan tersebut gagal dan terpaksa kembali ke rumah.

Ibu mereka tidak menyangka akan melahirkan anak kembarnya tersebut
Ibu mereka tidak menyangka akan melahirkan anak kembarnya tersebut

Kini, pemerintah negara bagian Orissa telah mengkonfirmasi bahwa mereka akan membantu.

Dan keluarga tersebut dijadwalkan bertemu dengan dokter di rumah sakit Ilmu Pengetahuan Alam All India Institute (AIIMS), di New Delhi, ibukota India, untuk konsultasi lebih lanjut.

Dr Swapneshwar Gadnayak, Kepala Staf Medis Kabupaten Kandhamal, mengatakan kembar siam itu dikenal sebagai kembar Craniopagus karena mereka memiliki dua otak yang terpisah namun menyatu di tengkorak.

"Ada kasus sama yang berhasil dilakukan pada anak-anak. Tapi jika otaknya sudah tergabung maka akan jauh lebih sulit untuk dioperasi. Kasus ini perlu evaluasi lebih lanjut, dan kemudian kita bisa memastikan apakah operasi itu memungkinkan atau tidak." ungkapnya.

Keluarga tersebut telah menunggu dengan sabar bantuan pemerintah dan sekarang mereka menantikan pertemuan dengan dokter baru.

Ayah anak-anak itu Bhuan Kanhar bekerja sebagai petani berpenghasilan yang sedikit.

Dia telah mencoba mendapatkan perawatan untuk anak laki-lakinya setelah kelahiran mereka namun tidak mampu membayar biaya pengobatan.

Akhirnya mereka terpaksa membawa pulang anak-anak mereka dan menunggu.

Saudara mereka yang lebih tua lahir dengan sehat
Saudara mereka yang lebih tua lahir dengan sehat
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved