Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kelainan Langka Wanita ini Membuatnya Berhasrat Untuk Terus 'Berhubungan'

Seorang wanita muda telah mengungkapkan rincian pertarungannya yang menyakitkan dengan kondisi yang membuatnya selalu terangsang secara seksual.

Penulis: | Editor:
Alamy
Ilustrasi 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Seorang wanita muda telah mengungkapkan rincian pertarungannya yang menyakitkan dengan kondisi yang membuatnya selalu terangsang secara seksual.

Dilansir dari DailyMail Amanda McLaughlin (23) dari AS, telah hidup dengan masalah ini selama sepuluh tahun dan mengatakan bahwa dia harus mengemis kepada tunangannya JoJo untuk berhubungan intim setiap hari untuk menghilangkan gejalanya.

Kondisi tersebut, yang disebut persistent genital arousal disorder (PGAD), menyebabkan rasa sakit pada kaki dan panggulnya yang sangat buruk sehingga ia tidak dapat bekerja dan jarang meninggalkan rumahnya.

Sekarang McLaughlin telah berbicara tentang cobaan beratnya sebagai bagian dari sebuah film dokumenter untuk BBC Three's Living Differently.

"Tidak menyenangkan untuk selalu terangsang. Rasanya Anda sedang orgasme dan tidak akan pernah hilang." ungkapnya.

Gejala McLaughlin dimulai saat dia baru berusia 13 tahun namun dia tidak didiagnosis dengan PGAD sampai enam tahun kemudian.

Ibunya Victoria mengakui bahwa dia dan keluarganya sama sekali tidak mengerti kondisi putrinya.

"Saat pertama kali aktif secara seksual, dia banyak berhubungan seks. Seluruh keluargaku mengira dia wanita biasa." Ujar Victoria.

Baca: Dada Remaja Pria ini Tiba-tiba Membesar Sebelah Seperti Wanita, Dokter Duga Karena Hal ini

Amanda McLaughlin
Amanda McLaughlin (BBC3)

"Saya meragukannya sepenuhnya - saya masih merasa bersalah." tambahnya lagi.

Victoria sekarang sangat mendukung putrinya bersama JoJo.

McLaughlin mengatakan sulit untuk menjaga hubungan dengan kondisi demikian.

"Tapi dia tidak pernah menilai saya, dia tidak pernah membuat saya merasa tidak enak bekerja. Cinta pada pandangan pertama." ungkapnya.

Dia menambahkan bahwa kondisinya sangat mempengaruhi kehidupan seks pasangan tersebut.

"Anda akan berpikir bahwa Anda bisa berhubungan seks dan itu akan hilang begitu saja, tapi ternyata tidak," katanya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved