Kepulauan Meranti
Sempat Hilang, Daratan di Desa Ini Kembali Muncul, Ternyata Warga Lakukan Hal Sederhana
"Daratan yang terbentuk saat ini sudah mencapai 180 meter menjorok ke laut. Total luas 50 hektare," ujar Kadar Siono, Minggu (1/10/2017)
Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Afrizal
Laporan Tribun Pekanbaru, Guruh BW.
TRIBUNPEKANBARU.COM,SELATPANJANG-Ketekunan Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Tegas di Desa Anak Setatah, Rangsang Barat melestarikan Mangrove akhirnya berbuah manis.
Mangrove yang mereka tanam saat ini sudah mencapai 50 hektare.
Daratan yang awalnya hilang tergerus abrasi saat ini sudah kembali.
Baca: Dengar Teriakan, Warga Lihat Maulana Sudah Terpental Saat Pasang Baliho, Ternyata Ini yang Terjadi
Baca: Bukan Siulan, Ternyata Cara Sederhana Ini Bisa Membuat Burung Mau Berkicau Panjang
"Daratan yang terbentuk saat ini sudah mencapai 180 meter menjorok ke laut. Total luas 50 hektare," ujar Kadar Siono, Minggu (1/10/2017).
Kadar Siono mengungkapkan, sebelum adanya penanaman mangrove, tepatnya pada tahun 2005 silam, banyak warga di desanya yang kehilangan tempat tinggal.
"Lahan tempat tinggal mereka digerus abrasi, jadi mereka mengungsi ke desa lain," ujar Kadar Siono.
Berangkat dari keprihatinannya terhadap tetangganya yang tergusur, Kadar Siono dan isterinya, Farida membibitkan mangrove di belakang rumahnya.
Baca: Selain Kerawanan di Dumai, Sejumlah Perkara Belum Terungkap Ini Jadi Perhatian AKBP Restika PN
Baca: Caption Romantis Engku Emran untuk Bella Saat Tiba di Jakarta
Pada tahun 2006 ia dan sejumlah warga membentuk Pokmaswas yang ia beri nama Tegas.
Namun ketekunan mereka teruji di saat banyaknya warga menebang mangrove untuk dijual ke dapur arang.
"Berawal dari itu kami lantas mengolah buah Mangrove menjadi berbagai kuliner yang bisa dijual," ujarnya. (*)