Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

VIDEO: Diduga Ikut Berpolitik, 10 Orang Mahasiswa Demo Kadisdik Riau

Tidak lebih dari 10 orang mahasiswa yang tergabung dalam PMII melakukan aksi unjuk rasa didepan Kantor Dinas Pendidikan

Penulis: Aan Ramdani | Editor: David Tobing

Laporan Reporter Tribunpekanbaru.com, Aan Ramdani

TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU - Tidak lebih dari 10 orang mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) melakukan aksi unjuk rasa didepan Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Riau Jalan Ahmad Yani, Senin siang (2/10/2017).

Para mahasiswa ini menuntut agar Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau Rudiyanto mundur dari jabatannya karena dinilai terlibat dalam politik yang ikut dalam acara partai dan melibatkan politik dalam dunia pendidikan dengan adanya beberapa spanduk yang bertuliskan "Lanjutkan" yang dinilai para massa aksi ini sebagai bentuk keterlibatkan Kadisdik dalam mendukung salah satu Bakal Calon Gubernur.

"Kapala Dinas Pendidikan Provinsi Riau kita tuntu untuk diberika sanksi oleh pihak yang berhak karena sudah melanggar undang-undang ASN. Ada dalam pasal 9 ayat 2 yaitu bawasanya pegawai negri sipil dilarang untuk terlibat dalam politik. Artinya tidak ada keterlibatan dan campur tangan, ketiga sudah jadi pegawai haruslah berlaku netral karena sudah sebagai aparataur negara," kata Koordinator Lapangan, Amri.

"Namun, pada kali ini kita jumpai bahwa Bapak kepala Dinas Pendidikan kita sudah terlibat dan ada campur tangan . Bahkan melibatkan sisiwa dan itu yang kita buat miris. Kita menemukan beberapa sepanduk dibeberapa tempat bawasanya ada semacam himbauan ataupun ada kalimat yang mengarah kepada politik maksudanya kepada salah satu bakala Calon dan ini terkait dengan Pemilihan Gubernur Riau," tambahnya.

Orasi massa aksi pun terus dilakukan dan mereka meminta Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau untuk turun menemui mereka. Namun, menurut informasi dari Pihak Keamanan bahwa Kepala Dinas Pendidikan sedang tidak berada di tempat dan sedang berada di luar kota.

Sehingga pihak keamananpun meminta perwakilan dari mahasiswa untuk masuk dan menemui Sekertaris Dinas Pendidikan. Meski demikian mahasiswa masih tidak percaya dan tetap melakukan orasi.

Tidak lama setelah itu mahasiswa pun sempat bersitegang dengan pihak keamanan dari dari Satpol PP. Namun, akhirnya mampu diredam hingga massa pun membubarkan diri.

Sementara itu, seperti diberitakan sebelumnya Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Riau Ahyu Suhendra menjelaskan tulisan Lanjutkan pada baliho Dinas Pendidikan di seluruh SMA dan SMK se Riau adalah arahan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI bukan dari Gubernur Riau.

"Bahasa lanjutkan di Sekolah itu tergantung melihatnya dari mana dulu, untuk dipolitisasi juga bisa, makanya ada yang memanfaatkan momen ini, yang jelas Lanjutkan itu arahan dari Kementerian Pendidikan bukan Gubernur, "ujar Ahyu Suhendra.

Menurut Ahyu, tujuan bahasa Lanjutkan tersebut bukan hanya milik Petahana (Arsyadjuliandi Rachman) melainkan arahan dari Kementerian untuk melanjutkan pendidikan yang berkualitas dan Pendidikan yang layak di Indonesia.

"Lanjutkan untuk pendidikan merata bukan untuk kepentingan sepihak, Lanjutkan bukan hak paten petahana (Andi Rachman), "jelasnya.

Bahkan Ahyu menyebut demonstran yang datang ke Disdik tersebut merupakan suruhan pihak yang tidak ingin Dunia pendidikan di Riau Maju. Karena lanjut Ahyu saat ini dunia pendidikan di makin maju.(*)

e>
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved