Pekanbaru
Dipungut Rp 25 Ribu Setiap Hari, Begini Pengakuan Pedagang Jalur Lambat Pasar Pagi Arengka
Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di jalur lambat Pasar Pagi Arengka mengaku menyetor uang ke sejumlah oknum
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Afrizal
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Syaiful Misgiono
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di jalur lambat Pasar Pagi Arengka mengaku menyetor uang ke sejumlah oknum.
Inar (36) salah seorang pedagang di Pasar Pagi Arengka mengaku setiap hari membayar uang keamanan dan kebersihan sebesar Rp 25 ribu.
Namun sayang Inar tidak menjelaskan secara rinci dan detail siapa oknum yang setiap hari meminta pungutan ke pedagang di jalur lambat Pasar Pagi Arengka.
Baca: VIDEO: Tertangkap saat Membegal, Pria Ini Menangis Usai Babak Belur Dihakimi Warga!
Baca: Terungkap! Begini Hasil Autopsi Jasad Nenek Tiamah, Ternyata Meninggal Dunia Karena. . .
"Dia nggak bilang dari mana, katanya uang keamanan dan kebersihan. Karena udah terbiasa ya kita bayar aja," kata Inar sambil memandang ke arah tumpukan meja-meja dan lapak-lapak kayu yang dibakar petugas Satpol PP Pekanbaru saat melakukan penertiban, Senin (9/10).
Inar mengaku kecewa dengan adanya penertiban pedagang di jalur lambat tersebut.
Pasalnya dia setiap hari mengaku sudah menyetorkan uang keamanan namun tetap saja digusur.
"Kami di sini bayar Rp 25 ribu. Ada juga yang bayar sampai Rp 30 ribu per hari," kata Inar membenarkan adanya pungutan yang dilakukan oleh oknum dilokasi tersebut.
Baca: Alami Kelangkaan, Kuota Gas Elpiji di Dumai Ditambah, Begini Penyebarannya
Baca: Nenek Tiamah Ditemukan Tewas Dikubur dalam Rumah, Pelaku Diduga Orang Terdekat
Inar bersama ratusan pedagang lainnya berharap kiranya Pemko memberikan kelonggaran kepada mereka untuk tetap bisa berjualan dijalur lambat sampai pukul 08.00 WIB.
Pedagang juga berjanji akan membersihkan lokasi mereka berjualan dari sampah.
"Kami mau cari makan disini pak. Kasih waktu kami sampai jam 08.00 jadilah. Karena kalau dipindahkan ke dalam langganan tak terbiasa ke sana, mereka hanya tahu kami jualan disini,"katanya.