Pendemo Akhirnya Bubar Setelah Gubernur Setujui Untuk Pengiriman Tuntutan Mereka ke KLHK
Sekitar pukul 16.30 WIB, sejumlah para utusan pendemo yang berunding dengam gubernur dan pihak Pemprov kemudian keluar
Penulis: Alex | Editor:
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Alexander
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU -- Demo Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) karyawan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) di depan kantor gubernur Riau berakhir, Senin (23/10) sore, setelah gubernur Riau menyetujui dan menandatangani surat yang menjadi tuntutan para karyawan.
Sekitar pukul 16.30 WIB, sejumlah para utusan pendemo yang berunding dengam gubernur dan pihak Pemprov kemudian keluar, dan langsung membacakan surat tuntutan mereka, yang juga ikut ditandatangani oeh Gubernur Riau tersebut.
Utusan tersebut juga membacakan bahwa surat tersebut ditandatangani oleh Ketua DPD Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Nursal Tanjung, kemudian Presiden Federasi Serikat Pekerja Pulp Kertas Indonesia (FSP2KI) Hamdani, dan diteruskan oleh Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, juga ditandatangani.
Dalam tuntutan tersebut, para buruh meminta agar Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) mempertimbangkan kembali kebijakan pemerintah yang dapat mengancam kelangsungan hidup industri pulp kertas dan meminta pemerintah agar memberikan jaminan serta perlindungan kepada pekerja dari ancaman pemutusan hubungan kerja pada industri pulp kertas dan hutan tanaman Industri.
Tuntutan tersebut dibacakan langsung dihadapan para karyawan, dan disambut dengan sorakan serta tepuk tangan dari para pendemo. Tidak lama setelah itu, pendemo mulai bubar.
Namun sebelum bubar, para pendemo sempat memungut sampah yang ada di lokasi mereka berdemo. Sehingga lokasi tersebut bersih kembali seperti sedia kala. Para pendemo pun bubar dengam tertib, menuju bus yang sudah terjejer di depan Pustaka Wilayah (Puswil) Soeman HS, Jalan Cut Nyak Dien, untuk mengangkut mereka. (ale)