Kepulauan Meranti
Masih Apel Pagi, Petugas Damkar Langsung Bubar Saat Dilaporkan Kebakaran, Tenyata. . .
Barisan petugas bubar saat Wakil Bupati Kepulauan Meranti membacakan teks Pancasila.
Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Afrizal
Laporan Reporter Tribun Pekanbaru, Guruh BW
TRIBUNPEKANBARU.COM,SELATPANJANG- Petugas pemadam kebakaran (Damkar) BPBD Kabupaten Kepulauan Meranti bubar saat seketika saat apel pagi di halaman Kantor Bupati Kepulauan Meranti, Senin (30/10/2017).
Barisan petugas bubar saat Wakil Bupati Kepulauan Meranti membacakan teks Pancasila.
Para petugas bubar lantaran pos Damkar BPBD menerima laporan telah terjadi kebakaran rumah di Desa Alah Air, Jalan Simpati, Kecamatan Tebingtinggi dari warga melalui sambungan telpon.
Baca: Dulu Wanita ini Sering Diejek, Namun Ketika Sudah Tumbuh Dewasa, Semua Terkejut Melihatnya
Baca: Video: Selain Blok C, 2 Blok di Pasar Atas Ini Juga Alami Kebakaran Terparah
Beberapa menit kemudian, 2 unit armada dan 1 regu Rescue langsung menuju ke lokasi.
Namun, begitu tiba di lokasi yang dilaporkan, petugas tidak menemukan adanya kebakaran.
Bahkan masyarakat sekitar terkejut dengan kedatangan petugas Damkar.
"Ada petugas Damkar datang, ada apa ya. Apa ada kebakaran?" ujar Ahlan, Ketua RW 3 Desa Alah Air.
Sementara itu, petugas Damkar tampak sibuk bertanya kepada warga lainnya.
Baca: 3 Hari Sebelum Pasar Atas Terbakar, Kebakaran Juga Terjadi di Persimpangan Pasar Banto
Baca: Transaksi Sabu, Artis FTV Safira Crespin Ditahan, Ini 5 Fakta Menarik Penangkapannya
Mereka menanyakan dimana lokasi rumah terbakar seperti yang dilaporkan ke Pos Damkar.
"Sesuai laporan yang masuk, kebakaran terjadi di sini," ujar Kabid Damkar BPBD Kabupaten Kepulauan Meranti, Sofyan.
Sofyan lantas mencoba menghubungi nomor warga yang melaporkan terjadinya kebakaran tersebut.
Namun, nomor warga yang melaporkan tidak aktif saat dihubungi.
"Warga tersebut mengaku bernama Budi, dia melaporkan adanya kebakaran rumah di sekitar sini sekitar pukul 8.45 WIB tadi. Namun setelah kami keliling-keliling dan kroscek ke lapangan, laporan itu tidak benar alias palsu," ujarnya.(*)