Ibu Aniaya Anak
Begini Sosok Sosok NW yang Aniaya Anaknya Hingga Tewas di Mata Tetangga
NW hanyalah buruh cuci harian yang tinggal di sebuah kos-kosan. Namun, ia begitu tega menganiaya anak kandungnya GW (5).
Laporan Wartawan Warta Kota, Panji Baskhara Ramadhan
TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - NW (26), warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat, diketahui dikenal warga setempat sangat tertutup.
NW hanyalah seorang buruh cuci harian yang tinggal di sebuah kos-kosan.
Namun, ia begitu tega menganiaya balita laki-lakinya, GW (5).
Kejadian ini dilakukannya akibat kesal terhadap GW yang seringkali ngompol.
"Novi ini saya enggak tahu kok bisa tega pukul dan menampar anaknya berkali-kali. Sebab, si Novi yang tinggal di kamar 203 ini orangnya ya rada tertutup. Enggan berkomunikasi dengan penghuni kontrakan kost-kostan lain. Novi itu kerjaannya nganter anak yang sering ia aniaya itu ke sekolah setiap pagi. Itu yang saya tahu," terang Bryan Adam (22), yang sebagai pemilik kontrakan, Minggu (12/11/2017).
Baca: Viral Foto Bos Minyak Kaya dari Kapuas Nikahi Gadis Muda, Netizen Fokus ke Ekspresi Pengantin Wanita
Baca: Ampun Mama! Teriak Anak 5 Tahun Ini Sebelum Tewas di Tangan Ibunya
Baca: Pernah Dengar Threesome? Begini 5 Faktanya yang Ditemukan Seorang Peneliti
Dia mengaku kaget saat mengetahui dari penghuni lain bahwa penganiayaan terakhir sudah terjadi pada Sabtu (11/11) sekitar pukul 17.00 kemarin.
"Saat itu juga ya, saya langsung menghubungi Ketua RT setempat, Abdul Rojak (49). Karena, anaknya saya dengar tewas di rumah sakit di RS Graha Kedoya. Keji sekali. Tapi saya emang tidak tahu kenapa dia tega seperti itu," katanya kembali.
Sementara itu, petugas keamanan di kontrakan, Rahman (36) mengaku bersama penghuni lain dan pemilik kontrakan sempat mengusir Novi.
Sebab, dia kedapatan menganiaya anaknya yang masih berusia lima tahun itu.
"Sempat diusir dan diminta pindah ke tempat tinggal yang lain. Tapi enggak mau. Saya juga bingung, kok anaknya terus-terusan dianiaya gitu. Anaknya kadang teriak.. 'Ampun mamaa.. Ampuun.. Sakiit' saya yang dengar juga gerah. Dia (Novi) tinggal disini berdua doang. Engga kerja sama sekali. Enggak tahu suaminya tuh orang dimana. Kerja juga enggak. Yang ngasih duit setiap bulan yang saya tahu dapat kiriman dari ibunya," jelasnya.
Sementara Ketua RT 006/08, Abdul Rojak, akui kaget mengetahui adanya balita jenis kelamin laki-laki tewas setelah dianiaya ibunya.