Ngamen dengan Balitanya, Nasib Ibu Ini Berakhir Tragis. Anaknya Menangis Histeris

Niat ibu tiga anak ini untuk mengamen sangat mulia, yakni untuk membiayai keluarganya.

Editor: harismanto
Jibi Photo/dwi prasetya
ilustrasi 

TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Niat ibu tiga anak ini untuk mengamen sangat mulia, yakni untuk membiayai keluarganya.

Pasalnya, sang suami hanya bekerja sebagai kuli panggul di Pasar Induk Kramatjati.

Namun Tuhan berkehendak lain, Anik (40) warga Jalan H Ali RT 05/04 Kampung Tengah, Kramatjati, Jakarta Timur, justru menghembuskan nafas terakhir usai mengamen bersama anaknya, Angga (5) di bilangan Cilandak, Jakarta Selatan.

Anik ditemukan tewas di pinggir jalan.

Anik sudah tergeletak di sisi jalan bersama Angga dengan posisi ukulele masih digenggam.

Baca: Pilot Ini Lukis Sesuatu Tidak Senonoh di Langit Biru, Lihat Tayangan Berikut. . .

Baca: Video: Wanita Ini Tangkap Basah Suaminya di Kamar Hotel, Netizen: Ini beda Pelakor dengan Pelacur

Baca: Usai Dibilang Pesek dan Jelek Oleh Ustad Somad, Rina Nose Langsung Posting Tulisan Menohok Ini

Kejadian memilukan itu diceritakan Kepala Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, Ansorie berawal dari laporan petugas Pelayanan Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Posko Cilandak yang bertugas di simpang Cilandak KKO atau simpang Trakindo pada Jumat (17/11/2017) lalu.

Berdasarkan penuturan saksi, lanjutnya, Anik terjatuh bersama Angga saat turun dari bus Kopaja 605A Jurusan Blok M-Kampung Rambutan yang melaju kencang, selepas lampu lalu lintas.

"Ketika Anik sedang ngamen di perempatan Cilandak, lampu berwarna hijau, sehingga Kopaja jalan. Anaknya si Angga bilang sama ibunya agar jangan turun (bus), tetapi ibunya ngotot turun walau pun Kopaja sudah jalan," katanya.

Mendapati kejadian tersebut, petugas P3S Sudin Sosial Jakarta Selatan kemudian melarikan Anik dan anaknya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Minggu.

Tetapi, Anik yang mengalami luka pada bagian belakangan kepala itu sudah dinyatakan tewas.

"Waktu turun, entah Kopajanya sudah melaju kencang atau kaki kirinya menginjakkan tanah kurang pas, sehingga terpeleset dan akhirnya si ibu jatuh dan kepalanya membentur trotoar dan meninggal dunia. Tetapi beruntung Angga tidak mengalami luka yang parah hanya kepalanya benjol dan luka sedikit (tergores)," ungkapnya.

Kabar duka tersebut kemudian diteruskan kepada pihak keluarga Anik, tidak berselang lama dua orang anaknya, yakni Daus (16) siswa kelas 1 SMK Pertiwi 1 dan Sabila (8) siswi kelas 2 SDN 06 Kramatjati mendatangi rumah sakit.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved