News
VIDEO: Gubri Ingatkan Warga Waspada Ancaman Banjir dan Longsor
ntuk bencana Banjir priode Januari hingga September 2017 telah menyebabkan dua korban jiwa, masing-masing di Indragiri Hulu dan Pelalawan
Penulis: Aan Ramdani | Editor: David Tobing
Laporan reporter Tribunpekanbaru.com, Aan Ramdani
TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU - Pemerintah Provinsi Riau menggelar apel siaga Banjir dan longsor, Selasa (28/11/2017) di Halaman Kantor Gubernur Provinsi Riau.
Kegiatan apel diikuti oleh berbagai unsur.
Mulai dari TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Pemadam Kebakaran, Satpol PP, Taruna siga bencana, Basarnas serta seluruh pihak terkait lainya.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman yang bertindak sebagai pembina apel menjelaskan, bahwa Riau rawan bencana banjir dan longsor.
"Seiring dengan musim hujan yang terjadi dua kali dalam setahun. Bencana banjir juga rutin terjadi pada pride awal tahun dan akhir tahun. Kalau longsor sifatnya insidentil dibeberapa wilayah," katanya.
Menurutnya, untuk bencana Banjir priode Januari hingga September 2017 telah menyebabkan dua korban jiwa, masing-masing di Indragiri Hulu dan Pelalawan. Lima korban jiwa di Kabupaten Rokan Hulu. Kemudian 765 jiwa mengungsi di Kabupaten Indragiri Hilir , Kampar, Rokan Hulu dan Pelalawan.
"Kemudian Ribuan rumah terdampak akibat bencana banjir dibeberapa kabupaten di Riau. Untuk bencana longsor mengancam terisolir 8 desa di Kecamatan Kampar Kiri Hulu dan Kampar Kiri yang menutupi ruas jalan yang menjadi akses utama masyarakat," katanya.
Untuk itu, Gubernur Riau mengajak semuanya untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsigaan dalam pengurangan resiko bencana banjir dan longsor, sehingga dapat mengurangi korban seminimal mungkin.
"Selain curah hujan yang tinggi, bencana banjir dan longsor juga disebabkan karena beberapa hal. Misalnya rusaknya lingkungan yang menyebabkan daerah tangkapan hujan berkurang sehingga jika volume air besar tidak dapat tertampung air dan menyebabkan banjir dan longsor," ujarnya.
Menurut Gubernur, tidak adanya kepedulian secara berkala terhadap drainase-deainase yang ada juga menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir.
"Membuang sampah sembarangan juga menjadi salah satu faktor penyebab dimana akibatnya drainase tidak bisa menampung air," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur juga memaparkan beberapa hal yang perlu menjadi perhatian guna mengantisipasi bencana banjir dan longsor tersebut.
"Saya menghimbau supaya masyarakat Riau meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan perbekalan obat-obatan pribadi terutama masyarakat yang tinggal didaerah yang rawan banjir dan longsor," harapnya.
Kemudian masyarakat juga diminta melakukan aktivitas gotong royong guna membersihkan saluran-saluran air dan tidak membuah sampah disembarang tempat. "Termasuk mengaktifkan siskambling di daerah-daerah rawan banjir untuk antisipasi bencana yang bisa saja datang secara tiba-tiba. Perlu juga meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak, balita disaat hujan tiba dan air pasang supaya korban jiwa akibat banjir bisa di minimalisir," paparnya.
Masyarakat juga diminta melaporkan kondisi banjir kepada RT dan RW supaya dapat diteruskan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten/Kota, supaya mempermudah mempersiapkan bantuan evakuasi.
"Termasuk harus mempersiapkan pelampung disetiap rumah tangga yang rawan banjir," pungkasnya. (*)