Jelang Akhir Tahun Harga Kebutuhan di Pasaran Mulai Naik

Misalnya harga cabe sekarang ini sudah dijual mencapai Rp60 ribu sekilo dari biasanya Rp40 ribu, ayam juga naik dikisaran Rp5000 hingga Rp10.000

Penulis: Nasuha Nasution | Editor:
Tribun Pekanbaru/Fernando Sikumbang
Seorang pedagang di Pasar Bunda Sri Mersing tampak menata cabai merah di pasar tradisional tersebut. Pasokan yang sedikit menyebabkan harga cabe merah jadi naik. 

Laporan wartawan Tribun Pekanbaru, Nasuha Nasution

TRIBUNPEKANBARU.com, PEKANBARU - Sudah menjadi kebiasaan setiap tahunnya pada saat memasuki perayaan Natal dan pergantian tahun harga kebutuhan pokok di pasaran mulai melonjak. Ini sudah terlihat sejak seminggu terakhir dibeberapa pasar tradisional di Pekanbaru khususnya.

Misalnya harga cabe sekarang ini sudah dijual mencapai Rp60 ribu sekilo dari biasanya Rp40 ribu, ayam juga naik dikisaran Rp5000 hingga Rp10.000, dan bahkan jenis sayur-sayuran yang didatangkan dari Sumatra Utara dan Sumatra Barat juga sudah terlihat melonjak.

"Semunya sudah mulai melonjak harganya, cabe dan ayam yang jelas kelihatan lonjakan harganya yang lain juga naik cuma belum parah kali, "ujar seorang ibu rumah tangga Indri kepada Tribun Jumat (15/12).

Memang diakui Indri kenaikan harga ini bahkan sudah mulai dirasakan sejak memasuki bulan Desember, terutama untuk ikan laut juga sudah melonjak sejak November.

"Kalau ikan kan kendalanya karena gelombang tinggi, pendapatan nelayan katanya berkurang, "ujar Indri.

Tidak hanya pengakuan Indri yang merasakan kenaikan harga di pasaran jelang Akhir tahun, ibu rumah tangga lainnya Fatma juga mengaku sudah merasakan adanya lonjakan sejumlah komoditas kebutuhan di pasaran.

"Biasanya juga kenaikan harga itu akhir tahun bukan saat lebaran Idul Fitri, dan sekarang juga sudah mulai terasa kenaikan harganya, "ujar Fatma.

Fatma berharap agar kenaikan harga yang biasanya terjadi akibat pasokan berkurang dan permainan pihak pedagang di pasaran, bisa diatasi dan diberi tindakan oleh pihak berwenang.

"Kan bisa diawasi kalau ada permainan, makanya kita minta jangan sampai ada permainan dan terhambatnya pasokan harus bisa diatasi, "ujar Fatma.

Menanggapi lonjakan sejumlah kebutuhan pokok di pasar tersebut, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman meminta agar Dinas perdagangan memantau langsung dan mencari solusi jika terjadi permasalahan di pasaran.

"Jangan sampai terjadi lonjakan harga yang membuat masyarakat kita menderita. Makanya saya minta kepada pihak terkait pantau kondisi di lapangan, "ujar Andi.

Bahkan jika perlu menurut Andi, Dinas Perdagangan bersama Bulog dan swasta lainnya bisa membuka pasar murah kepada masyarakat untuk mengantisipasi lonjakan harga.

"Yang jelas dilakukan antisipasi berbagai cara. Saya rasa sampai sekarang masih dikontrol kondisi di lapangan dan belum ada masalah, "ujarnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved