Eksklusif
Video: Maraknya Aksi Begal Picu Warga Main Hakim Sendiri, Begini Sikap Keluarga Korban
Keresahan akibat maraknya aksi begal yang melakukan perampasan di jalanan memicu warga gelap mata, dengan melakukan tindakan main hakim
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Keresahan akibat maraknya aksi begal yang melakukan perampasan di jalanan memicu warga gelap mata, dengan melakukan tindakan main hakim sendiri.
Rino Maulana, 23 tahun, misalnya.
Ia bernasib sama seperti Wahyu Fikranda alias Vicki, dipukuli beramai-ramai oleh massa di kampus Universitas Riau, Panam, Pekanbaru, karena dicurigai akan mencuri sepeda motor.
Ia masih ‘beruntung’ nyawanya tidak melayang, meski wajah bonyok dipukuli.
Ternyata, Rino merupakan pengidap gangguan jiwa.
Ia mengantongi kartu kuning sebagai pasien rawat jalan rumah sakit jiwa.
Baca: Warga Waswas Berkendara Malam, Begini Aksi Begal di Pekanbaru
Baca: Ya Ampun, Gimana Rasanya Ya? Kakek 63 Tahun Tak Berhenti Orgasme Gara-gara Kecanduan Ini
Baca: Oknum Guru Diduga Cabuli Siswanya di Kamar Hotel di Pekanbaru
Kuat dugaan aksi massa yang mudah terpicu melakukan perbuatan main hakim sendiri antara lain disebab oleh kegeraman terhadap para pelaku begal belakangan ini.
Terbukti, ketika ditanyai pendapatnya mengenai aksi main hakim sendiri warga terhadap orang yang diduga begal, seperti kejadian yang menewaskan Wahyu Fikranda alias Vicki di Rimbo Panjang.
Afrianto, warga Jalan Seroja, Pekanbaru, mengatakan hal itu sangat wajar karena masyarakat sudah gerah.
"Pasti kalau ditanya semua masyarakat sekarang pasti gerah dan emosi melihat aksi begal di Pekanbaru, jadi ujungnya main hakim sendiri," ujar Afrianto.
Untuk menghindari jatuhnya korban akibat amukan massa, menurut Afrianto, solusinya cukup meningkatkan peran penegak hukum.
"Kalau ada polisi tidak ada amukan massa. Perbanyak pos penjagaan dan patroli rutin 24 jam. Jangan sampai masyarakat gerah," kata dia.