Konflik Manusia dengan Gajah Masih Tinggi di Riau Sepanjang 2017
Balai Besar KSDS Wilayah Riau mencatat sepanjang tahun 2017 terjadi sembilan kali konflik manusia dengan satwa liar.
Penulis: Budi Rahmat | Editor: harismanto
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Balai Besar KSDS Wilayah Riau mencatat sepanjang tahun 2017 terjadi sembilan kali konflik manusia dengan satwa liar.
Paling banyak konflik gajah liar dengan manusia yang terjadi di beberapa wilayah di Riau.
Dari data yang dirilis Humas BBKSDA Riau, Dian Indiarti, Rabu (3/1/2018), konflik gajah liar dengan manusia terjadi di Kabupaten Kampar, Bengkalis dan Inhu.
Konflik gajah liar di daerah Tapung-Kampar terjadi dua kali, konflik gajah liar di daerah Duri-Bengkalis terjadi dua kali (yang terakhir menimbulkan korban satu meninggal).
Baca: Gajah Liar Mengamuk, Satu Orang Tewas. Ini Imbauan BBKSDA Riau
Kemudian konflik gajah liar di daerah Kelayang-Inhu satu kali.
Selain konflik gajah liar, BBKSDA juga mencatat konflik harimau dengan manusia di daerah Pelangiran-Inhil terjadi 1 kali dan terus berulang.
Konflik beruang di daerah Kampar dua kali, (yang terakhir makan korban suami istri satu meninggal satu luka berat).
Kemudian konflik beruang daerah Bukit Batu Bengkalis satu kali, konflik buaya daerah Pekanbaru satu kali, konflik buaya di daerah Dumai satu kali dan konflik buaya senyulong di Duri satu kali.
Baca: Ngeri, Pasangan Suami Istri Dikabarkan Diterkam Beruang di Teluk Paman Kampar
"Kami berharap ada edukasi kepada masyarakat bahwa setiap binatang buas (wild life animal) sudah memiliki tempat hidupnya sendiri (habitat) di alam. Dengan memeliharanya maka ada bahaya yg setiap saat mengancam keselamatan manusia," terang Dian.(*)