Layangkan 75 Tikaman dan Gorok Leher Mahasiswi, Pelakunya Tak Lain Mantannya Sendiri
Morton mengatakan bahwa dia mendengar sebuah keributan di dalam mobil dan melihat serangan tersebut sedang berlangsung.
Penulis: Firmauli Sihaloho | Editor: Firmauli Sihaloho
TRIBUNPEKANBARU.COM - Seorang gadis ditemukan tewas mengganaskan setelah ditikam oleh mantan pacarnya sebanyak 75 tikaman.
Adalah Joshua Stimpson, 25 tahun yang tega membunuh mantannya, Molly McLaren, 23 tahun.
Adapun pasangan tersebut telah putus pada tanggal 17 Juni dan serangan tersebut terjadi 12 hari kemudian.
Seorang saksi di lokasi, Benjamin Morton mengatakan kepada Maidstone Crown Court bahwa darah begitu banyak sehingga kaki si pembunuh meninggalkan jejak.
Morton mengatakan bahwa dia mendengar sebuah 'keributan' di dalam mobil dan melihat serangan tersebut sedang berlangsung.
'Saya melangkah maju dan bisa melihat itu bukan hanya perkelahian, bahwa wanita itu sepertinya diserang oleh pria itu,"ungkapnya.
"Dia sepertinya memiliki sesuatu di tangannya. Dia tampak berusaha menyerangnya dengan pisau yang digenggamnya,"ujarnya.
Si perempuan itu berusaha membela diri.
Baca: Detik-detik Penangkapan Pelaku Pelecehan Seksual Pasien, Fakta Oknum Perawat Mengejutkan!
Baca: Bikin Nangis,Pria ini Lamar Kekasih yang Terbujur Kaku di Peti Jenazah, Kisah Cinta Sejati di Manado
Baca: VIDEO: Perawat Pelaku Pelecehan Pasien Cantik Tertunduk Diam Saat Digiring Petugas
"Dia jelas-jelas menyerangnya dan dia mengangkat tangannya untuk mencoba menghentikannya. Saya memberikan anjing saya kepada seseorang karena saya masih memilikinya di tangan saya,"tuturnya melansir Metrouk.com.
"Kemudian saya bergerak maju ke mobil di mana saya bisa melihat bahwa pria itu menyerangnya dengan pisau atau semacam alat pengaman,"lanjutnya.
"Aku bisa melihat dia menikamnya dengan itu. Sudah ada darah di dalam mobil dan saat aku berada tepat di depan mobil, aku bisa melihat bahwa dia menusuknya ke leher dan kepalanya,"paparnya.
"Dia berusaha membela diri. Ini bukan sesuatu yang pernah saya lihat dan semoga tidak akan pernah (lagi),'harapnya.
