Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Ustadz Abdul Somad Resmi Sandang Gelar Datuk Seri Ulama Setia Negara

Ustadz Abdul Somad resmi menerima gelar kehormatan dari Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau

Penulis: Nasuha Nasution | Editor:

Laporan wartawan Tribun Pekanbaru, Nasuha Nasution

TRIBUNPEKANBARU.com, PEKANBARU - Ustadz Abdul Somad resmi menerima gelar kehormatan dari Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau Selasa (20/2/2018). Melalui proses upacara adat Melayu, UAS sapaan akrabnya Abdul Somad mendapat kehormatan dari daerah asalnya Provinsi Riau.

Seluruh tokoh penting di Riau hadir dalam acara penabalan tersebut, termasuk perwakilan dari sejumlah kerajaan di Riau seperti Kerajaan Siak, Indragiri, Gunung Sahilan, Rokan dan bahkan perwakilan suku yang ada di Riau.

Tidak hanya juga hadir tokoh masyarakat lainnya seperti Syarwan Hamid, sejumlah Calon Gubernur yang maju di Pilkada Riau 2018 diantaranya Datuk Setia Amanah Arsyadjuliandi Rachman, Syamsuar dan Edy Natar Nasution serta Hardianto.

Begitu juga dari Pemerintah Provinsi Riau hadir mewakili Plt Gubernur Riau Sekdaprov Riau Ahmad Hijazi dan sejumlah Kepala OPD dan begitu juga dari Kabupaten/Kota.

Acara yang dimulai sejak pagi itu sempat disambut hujan pertanda berkah bagi masyarakat Melayu, acara berlangsung khidmat. Mulai dari proses tepuk tepung tawar yang dilakukan 11 Tokoh Penting dan raja di Riau.

Namun ada momen paling menyita perhatian semua masyarakat yang hadir dalam prosesi penabalan tersebut. Dimana saat Ustadz Abdul Somad membacakan Syair berisi petuah melayu.

Selain mengandung makna yang dalam juga ada unsur lucunya. "Saya rasanya bercampur aduk ini, antara sunat dan nikah duduk di Pelaminan ini,"ujar UAS sebelum membacakan petuah Melayu nya.

Petuah yang ditulis dalam kertas kecil panjang itu, kata UAS ditulisnya dalam pesawat Garuda saat perjalanannya dari Jakarta ke Pekanbaru sebelum menghadiri acara di LAM tersebut.

"Ini saya tulis dalam pesawat Garuda perjalanan ke Pekanbaru, "ujarnya.

Petuahnya itu berisikan perjalanan hidupnya dan Nasehat kepada masyarakat Melayu untuk lebih maju dan peduli dengan pendidikan anak kemenakan terutama pendidikan agama islam.

Petuah itu dibalut dengan kalimat syair dan puisi sehingga para hadirin yang hadir dalam majelis tersebut terkesima mendengar petuah sang Dai Kondang.

Diantara bait syair Ustadz Somad perjalanannya menyampaikan ceramah Islam ketika diusir dari Pulau Dewata dan dideportasi dari Negeri China.

Somad juga menyampaikan petuah agar anak melayu bersekolah di Pesantren, apalagi Pesantren sudah banyak di Riau.

UAS juga menyebut dalam baitnya syairnya perjuangannya melakukan syiar Islam belum seberapa bila dibandingkan perjuangan Nabi Muhammad.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved