Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Luka Sayat, Kaki Terikat dan 6 Tulang Rusuk Patah, Ini Fakta Meninggalnya Mantan Wakapolda Sumut

Jajaran kepolisian yang menyelidiki kasus itu belum memutuskan, apakah purnawirawan itu meninggal karena dibunuh atau bunuh diri

Kompas.com

TRIBUNPEKANBARU.COM - Penyebab kematian mantan Wakapolda Sumatera Utara (Sumut) Kombes Pol (Purn) Agus Samad hingga kini belum terungkap.

Jajaran kepolisian yang menyelidiki kasus itu masih belum memutuskan, apakah purnawirawan berusia 71 tahun tersebut meninggal karena dibunuh atau bunuh diri.

Hasil autopsi menunjukkan, enam tulang rusuk bagian kiri korban patah.

Namun belum diketahui penyebab patahnya tulang rusuk tersebut.

Baca: Sering Dibedakan Mulan Jameela dan Maia, Dua Bersaudara Tiri Ini Malah Akrab, Ini Buktinya

Rumah Mantan wakapolda Sumut
Rumah Mantan wakapolda Sumut ()

Baca: Liga Italia, Menang Telak, Napoli Kokoh di Puncak Klasemen, Juventus?

Baca: Indonesian Idol 2018, Bawa Lagu Pupus, Marion Jola Tuai Krtikan, Maia Malah Bilang, Dhani I Love You

"Tulang rusuk itu patah kemungkinan menghantam benda yang tumpul. Menghantam, terhantam, atau dihantam itu kita belum bisa menyimpulkan. Yang pasti benturan dengan benda tumpul," ujar Kasatreskrim Polres Malang Kota, AKP Ambuka Yudha seusai olah TKP ulang di kediaman korban, Perum Bukit Dieng, Kota Malang, Senin (26/2/2018).

Untuk keperluan penyelidikan, sambung Ambuka, Polres Malang Kota mengirimkan sampel darah dan bekas muntahan yang ada di tempat kejadian perkara (TKP) untuk diuji laboratorium.

"Yang kita kirimkan ke lab tadi darah, bekas muntahan. Kemudian juga ada beberapa darah di tempat tertentu yang kita ambil untuk kita cek. Apakah itu darah korban atau darah orang lain," kata Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri.

Selain itu, sejumlah saksi diperiksa dalam kejadian itu.

Termasuk saksi yang pertama kali menemukan korban dalam kondisi tewas.

Baca: Bianca Jodie Dapatkan Standing Ovation, Maia Minta Peluk, Ini Komentar Juri

"Ada 5 orang. Terus ada penambahan dua atau tiga saksi lagi. Itu saksi-saksi yang awal pada saat pertama mendobrak pintu," ungkapnya.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jawa Timur, Kombes Pol Agung Yudha Wibowo yang turun langsung melakukan olah TKP belum bisa memastikan penyebab meninggalnya korban.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved