Marbot Masjid di Garut Rekayasa Diri Diserang Saat Subuh, 5 Fakta Soal Kabar Hoax Rekayasa
Berita hoaks tersebut menjadi viral dan ramai dibahas warga Garut, hingga sampai ke telinga polisi.
TRIBUNPEKANBARU.com -- Seorang penjaga masjid (marbot) di wilayah Garut, Jawa Barat menjadi membuat gempar banyak orang karena telah merekayasa kasus penganiayaan sendiri.
Marbot bernama Uyu Ruhiyana ini membuat rekayasa seolah-olah dirinya telah diserang 5 orang tak dikenal saat subuh.
Namun, upaya buruknya itu terbongkar oleh polisi karena ditemukan sejumlah kejanggalan.
Akhirnya di hadapan polisi, Uyu pun mengakui rekayasa yang ia susun.
Rekayasanya itu terpaksa ia lakukan demi sang anak laki-lakinya yang ingin membeli mesin pemotong rumput.
Baca: Buruh Tewas Tertelungkup di Lahan, Ada Luka Menghitam di Tengkuknya, Bukan Dibunuh Orang
Baca: Surat Cinta Terakhir Suami Untuk Sridevi, Dia Alasan Kami untuk Selalu Tersenyum
Berikut 5 fakta soal kabar hoax rekayasa marbot Uyu yang dirangkum dari Tribun Jabar dan Kompas.com.
1. 'Skenario' Rekayasa
Sebelumnya, sempat beredar info kalau Uyu telah menjadi korban penyerangan 5 orang tak dikenal saat subuh sekitar pukul 04.20 WIB, Rabu (28/2/2018).
Berita hoaks tersebut menjadi viral dan ramai dibahas warga Garut, hingga sampai ke telinga polisi.
Dikutip dari Kompas.com, laporan itu berisi adanya dugaan penyerangan terhadap korban berinisial UR, marbot di Masjid Besar Al-Istiqomah Jalan Kaum Tengah, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut.
Adapun peristiwa rekayasa ini terjadi pertama kali diketahui oleh saksi Agus dan istrinya, Dedeh, yang akan melaksanakan shalat Subuh di Masjid Agung Istiqomah pada pukul 04.20 WIB.
Saat membuka pintu, masjid masih dalam keadaan gelap.
Dedeh kemudian menyalakan lampu dan melihat korban Uyu dengan keadaan tangan terikat oleh mukena, mulut sudah tertutup oleh sorban, kaki terikat mukena dan kopiah sobek, serta kursi kayu dalam keadaan patah.