Pelalawan
Ratusan Ikan Mati, Warga Desa Tambun Menduga Ada Pencemaran. Begini Sikap DPRD Pelalawan
Baharuddin menyatakan pihaknya serius dalam menangani tuntutan masyarakat Desa Tambun.
Penulis: johanes | Editor: harismanto
Laporan Wartawan Tribunpelalawan.com, Johannes Wowor Tanjung
TRIBUNPELALAWAN.COM, PANGKALAN KERINCI - Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pelalawan memastikan memanggil PT Mitra Andalan Sawit (MAS) dalam pekan ini.
Rapat Dengar Pendapat (RDP) telah dijadwalkan dalam Badan Musyawarah (Banmus) pekan lalu.
Pemanggilan PT MAS untuk melakukan klarifikasi terkait dugaan pencemaran Sungai Kerumutan di Desa Tambung Kecamatan Bandar Petalangan.
Baca: Ratusan Ekor Ikan Mati Mendadak di Sungai Kerumutan, 2 Kali Terjadi Pekan Ini
Masyarakat menuding limbah dari Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) telah mencemari sungai hingga mengakibatkan ikan-ikan bermatian.
"Sudah dimasukan dalam jadwal Banmus kemarin. Minggu PT MAS akan kita panggil," terang Wakil Ketua Komisi II DPRD Pelalawan, Baharuddin, kepada tribunpelalawan.com, Minggu (4/3/2018).
Baharuddin menyatakan pihaknya serius dalam menangani tuntutan masyarakat Desa Tambun.
Pasalnya, kejadian ratusan ikan mati mendadak sudah berulang-ulang dalam tahun ini. Bahkan sepanjang dua pekan lalu, ikan yang mati mendadak terjadi dua kali.
Keberadaan PMKS PT MAS yang berdekatan dengan badan sungai memperkuat dugaan pencemaran limbah terhadap ekosistem air.
Baca: Ustadz Abdul Somad Datangi Rumah Mewah Syahrini dan Lakukan Ini, Lihat Reaksi Keluarga. .
Selain PT MAS, lanjut politisi Partai Golkar ini, pihaknya juga akan menghadirkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pelalawan.
Sebab DLH telah mengambil sampel limbah perusahaan perkebunan kelapa sawit itu untuk dicek ke laboratorium pascafenomena ikan-ikan yang ditemukan mengapung.
"Kita juga akan cek semua izin-izin limbah perusahaan bersama DLH. Untuk memastikan apakah terjadi pencemaran atau tidak," tambahnya.
Keberadaan PT MAS dihubung-hubungkan dengan ikan-ikan yang mati mengapung tanpa diketahui penyebabnya.
Warga menuding ikan mati mendadak akibat tercemar limbah dari Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) milik PT MAS beroperasi berdekatan dengan sungai yang membentang dari Kecamatan Kerumutan hingga Bandar Petalangan itu. (*)