Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Indragiri Hilir

Bonita Akan Dilumpuhkan, BBKSDA Undang Sniper yang Dilengkapi Peluru Tajam

BBKSDA akan meminta bantuan sniper dari Polri dan TNI, untuk melakukan penembakan.

Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Budi Rahmat
Penampakan harimau yang diduga serang warga di pelangiran Inhil 

Laporan Wartawan Tribuntembilahan.com : T. Muhammad Fadhli.

TRIBUNTEMBILAHAN.COM, TEMBILAHAN - Proses pelaksanan observasi dan evakuasi yang dilakukan kepada Harimau yang ada dikawasan PT THIP dan Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Inhil telah masuk pada tahap ketiga. 

Kepala BBKSDA Riau Suharyono menjelaskan, untuk tahhap pertama hanya dengan box trap dan umpan.

Baca: Lelaki Ini Pilih Menunggu Adiknya Sampai Dipulangkan dari Taiwan

Baca: Terjerat Kasus Asusila dengan Anak di Bawah Umur, Gatot Brajamusti Dituntut 15 Tahun Penjara

Tahap kedua umpan sudah ditambah dengan obat bius yang dipasang pada umpan.

"Kedua tahap ini belum memberikan hasil yang signifikan," ujar Suharyono saat menghadiri pertemuan bersama Forkompimda Inhil, forkompimcam Pelangiran, pihak PT. THIP  Di Aula Kantor PT. THIP, Kecamatan Pelangiran, Inhil, Riau, Rabu (14/3/2018).

Selanjutnya pada tahap ketiga, dikatakannya, BBKSDA akan meminta bantuan sniper dari Polri dan TNI, untuk melakukan penembakan.

"Tim akan dilengkapi dengan peluru tajam untuk melumpuhkan," tukasnya.

Baca: Terkait Konflik Manusia dan Harimau, Ini Harapan DPRD Inhil

Mengapa harus tetap dilumpuhkan, menurutnya bukan berarti BKSDA lebih mengutamakan harimau dari pada warga.

Hal tersebut dilakukan karena individu atau Bonita yang sudah sangat mendunia itu akan diobservasi, karena perilaku menyimpang seperti Bonita ternyata juga dijumpai di daerah konflik harimau lainnya. 

“Perilaku yang umum adalah harimau takut dengan manusia dan selalu beraktifitas di malam hari. Pada Bonita hal tersebut adalah kebalikannya,” tuturnya.

Tim Terpadu yang terdiri dari Personel Polri, TNI, Pemda (BPBD), BBKSDA dan masyarakat tempatan akan dibentuk untuk penyelesaian konflik harimau dengan warga Sinar Danau Dusun Simpang Kanan Desa Tanjung Simpang Kecamatan Pelangiran Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).

Baca: Tidak Harus Fokus Blok Besar, Riau Bisa Maksimalkan Sumur Tua, Begini Caranya

Tidak hanya itu saja, Posko Siaga juga akan dilengkapi dengan penembak jitu (Sniper) yang akan langsung bekerja. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved