Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Zaini Dihukum Mati di Arab Saudi, Tangisan Sang Cucu Ibarat Pertanda, Begini Kisahnya

Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah Indonesia untuk menunda eksekusi dan membebaskan Zaini dari tuduhan pembunuhan.

surabaya.tribunnews.com/ahmad faisol
Syaiful Thoriq menunjukkan foto mendiang ayahnya, Mochammad Zaini yang dieksekusi mati atas tuduhan membunuh majikannya, Abdullah bin Umar pada 2004 silam. Sementara Mustofa hanya menunduk 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Tangisan pilu cucu pertama almarhum Mochammad Zaini (47), Sabtu (17/3/2018) malam lalu ternyata menjadi pertanda bakal datangnya berita duka.

Zaini, tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi, warga Desa Kebun, Kecamatan Kamal, Bangkalan, Madura, menjalani eksekusi hukuman mati dengan cara dipancung.

"Anak saya menangis terus, diberi susu tetap saja tidak mau berhenti menangis," ungkap Syaiful Thoriq (26), putra sulung Zaini.

Ia baru menerima kabar ayahnya telah menjalani hukuman mati setelah pemerintah Arab Saudi melaksanakan eksekusi mati pada Minggu (18/3/2018).

"Saya dan adik baru tahu Bapak telah tiada setelah dihubungi paman, Hidir Syahyanto, yang menelepon dari Arab Saudi," ujarnya.

Baca: Permintaan Korban First Travel: Pak Andika Tobat Yaa, Kasih Keterangan yang Benar

Hidir Syahyanto merupakan satu-satunya keluarga yang terakhir kali berkomunikasi melalui telepon dengan Zaini sebelum eksekusi.

Baca: Geledah Kantor DPRD Bengkalis hingga Malam, Ini yang Diamankan Penyidik KPK

Baca: Terungkap, Tim Mata-Mata Dunia Terbaik Itu, Bukan dari Benua Eropa dan Amerika

Baca: 73 Hari Pencarian Bonita, Harimau Sumatera yang Tetap Kuat Meski Sudah Ditembak Bius

Istri almarhum yang juga TKI di Arab Saudi, Ny Naimah (44), tidak tahu mengenai eksekusi mati terhadap suaminya.

Padahal, Ny Naimah pulang tiga bulan lalu dan kembali ke Arab Saudi pada Sabtu.

Thoriq mengatakan, almarhum berpesan melalui Hidir Syahyanto agar dirinya dan Mustofa mengikhlaskan kepergiannya.

Zaini berharap keduanya menjadi pekerja keras dan penuh perhatian kepada keluarga.

"Abah (almarhum) juga berpesan agar menjaga dan memperhatikan Umi (Ny Naimah) ketika datang dari Arab," tambah Thoriq yang saat ini bekerja sebagai tenaga pemasaran air mineral.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved