Inhu
VIDEO: Penampakan Cacing di Ikan Kaleng, Pertama Kali Ditemukan Disebuah Toko di Rengat
"Di toko tersebut kita menemukan ada lima kaleng sarden dengan merk yang sama, dan setelah dibuka ternyata memang mengandung cacing,"
Penulis: Bynton Simanungkalit | Editor: David Tobing
Laporan Wartawan Tribuninhu.com Bynton Simanungkalit
TRIBUNINHU.COM, RENGAT - Warga Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) digegerkan dengan penemuan sarden yang mengandung cacing.
Menurut Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan dan Kefarmasian Dinkes Inhu, Marliwati Armaini penemuan sarden yang mengandung cacing tersebut pertama kali ditemukan salah satu toko di Kecamatan Rengat.
"Di toko tersebut kita menemukan ada lima kaleng sarden dengan merk yang sama, dan setelah dibuka ternyata memang mengandung cacing," kata Marliwati, Rabu (21/3/2018). Oleh karena penemuan itu, pihak Dinkes Inhu langsung mengamankan sarden tersebut untuk dimusnahkan.
Kata Marliwati sarden itu juga sempat ditemukan di wilayah Kuala Cenaku, Inhu.
Baca: VIDEO: Sidak Ikan Sarden, Petugas Temukan Puluhan Kaleng yang Sudah Kadaluarsa
Baca: Deretan Toko Emas Terbakar, Polisi Dumai Lakukan Penjagaan Biar Tak Ada Orang Masuk
Marliwati melanjutkan, peninjauan itu dilakukan bersama dengan BPPOM dari Pekanbaru.
Atas penemuan sarden bercacing itu, Dinkes Inhu juga menghimbau kepada petugas kesehatan yang ada di wilayah masing-masing agar memantau peredaran sarden dengan merk yang dimaksud.
"Himbauan kita sudah disampaikan kepada setiap petugas kesehatan agar ikut memantau apabila ada produk sarden tersebut ditemukan di wilayahnya," kata Marliwati.
Sarden yang mengandung cacing yang ditemukan di salah satu toko di Kecamatan Rengat, Inhu.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan dan Kefarmasian Dinkes Inhu, Marliwati menyebutkan bahwa sarden yang mengandung cacing tersebut ditemukan di salah satu toko di Kecamatan Rengat, Inhu.
"Tim yang memeriksa sarden tersebut menemukan cacing masih dalam keadaan hidup," kata Marliwati, Rabu (21/3/2018).
Marliwati juga menyampaikan bahwa sarden tersebut diperkirakan masih empat bulan produksi. "Produk itu diperkirakan masih empat bulan masa produksi, dan belum habis masa bata waktu penggunaannya," kata Marliwati.
Marliwati melanjutkan, saat pertama kali ditemukan sarden sudah dalam kondisi berbau. Selain itu, kondisi ikannya juga mudah hancur.
Oleh karena itu produk tersebut disita dan kemudian langsung dimusnahkan agar tidak diperjual belikan.