Usai Persalinan, Patahan Jarum Sepanjang 3 Cm Tinggal di Alat Vital Wanita Ini, Begini Kondisinya
Karena patahan jarum tidak juga ditemukan, bidan lantas berupaya menanyakan perkembangan kondisi kesehatan Sunti.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Nasib kurang mujur dialami oleh seorang Ibu, Sunti Suprapti (24), warga Kelurahan Cepu, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Jarum yang digunakan untuk menjahit robekan pada bagian alat vital usai proses persalinan di Puskemas Cepu patah.
Patahan jarum itu akhirnya tertinggal di dalam bagian intim tersebut.
Akibat insiden nahas itu, Sunti terpaksa harus menjalani operasi di Rumah Sakit Umum (RSU) Cepu.
Beruntung, tim medis berhasil mengidentifikasi hingga mengeluarkan patahan jarum sepanjang 3 sentimeter tersebut.
Baca: Hanya Modal Rp 200 Ribu untuk Beli Minyak Ini, Jodoh akan Terpikat! Benarkah?
Kakak kandung Sunti, Nurul Sujidah (39), menyampaikan, pada Jumat (16/3/2018) sore, adiknya itu menjalani proses persalinan di Puskesmas Cepu dengan didampingi keluarga.
"Sabtu dini hari pukul 00.05 WIB bayinya lahir dengan selamat," kata Nurul, Minggu (1/4/2018).
Setelah rampung menjalani persalinan, menurut Nurul, Bidan Puskesmas Cepu berinisial G selanjutnya menjahit luka robekan pada area jalan lahir adiknya.
"Entah bagaimana, jarum yang digunakan bidan itu bisa patah. Saat itu patahan jarum dikiranya jatuh ke lantai. Bidan lalu meminta jarum lagi kepada petugas lain untuk melanjutkan proses menjahit," ungkap Nurul.
Selesai menjahit robekan jalan lahir, sambung Nurul, bidan tersebut kemudian berupaya mencari-cari patahan jarum di bagian lantai dan sekitarnya.
Karena patahan jarum tidak juga ditemukan, bidan lantas berupaya menanyakan perkembangan kondisi kesehatan Sunti.
"Memasuki Subuh, bidan kembali menanyakan kepada adik saya apakah merasakan sakit setelah dijahit. Adik saya tetap menjawab tidak merasakan sakit," kata warga Kelurahan Tambakromo, Cepu, Blora ini.
Baca: Mengerikan, Ratusan Cacing Pita Mengerogoti Tubuh Pria Ini, Sumbernya Ternyata dari Makanan Ini
Mendengar respons Sunti yang tidak merasakan gejala kesakitan setelah dijahit, kata Nurul, bidan tersebut semakin penasaran dengan hilangnya patahan jarum itu.