Selesai Sholat Isya, Tetangga Dengar Suara Ledakan, Ternyata Polisi Tembak Mati Adik Iparnya

Menurut keterangan para tetangga, Vera mengatakan bahwa kejadian penembakan tersebut terjadi sekitar pukul 20.30 WIB.

Editor: Muhammad Ridho
TRIBUN MEDAN/Frangky Marbun
Kondisi terkini kediaman korban penembakan, yang dilakukan terduga Kompol Fahrizal di Jalan Tirtosari, Gang Keluarga, Kecamatan Medan Tembung, Medan, Kamis (5/4/2018). 

Laporan wartawan Tribun Medan/Frengki Marbun

TRIBUNPEKANBARU.COM, MEDAN - Peristiwa menggemparkan, penembakan yang dilakukan oleh terduga Kompol Fahrizal terhadap adik iparnya Jumingan alias Jun, mengundang tanda tanya warga sekitar lokasi penembakan, di Jalan Tirtosari, Gang Keluarga, Medan.

Para kerabat dan tetangga korban terus berdatangan dan tak menyangka Kompol Fahrijal, mantan Kasat Reskrim Polrestabes Medan, menembak adik iparnya sendiri.

Baca: Polisi Tembak Mati Adik Ipar, Kompol Fahrizal Ngaku Tak Menyesal, Ini Kata Kapolda Sumut

Baca: Ini Kronologi Oknum Polisi Diduga Tembak Adik Iparnya Dua Kali, Versi Polisi dan Warga

Menurut keterangan para tetangga, Vera mengatakan bahwa kejadian penembakan tersebut terjadi sekitar pukul 20.30 WIB.

"Semalam waktu selesai salat Isya, kami dengan suara ledakan dua kali, kami kira entah apa. Ternyata samping rumah kami nembak adik iparnya sendiri," ujarnya Ibu yang sedang berbadan dua tersebut di Gang Keluarga, samping rumah korban, Kamis (5/4/2018).

Kapolda Sumut, Irjen Paulus Waterpauw didampingi Wakapolda Sumut Brigjend Agus Andrianto, saat memberi paparan atas pembunuhan yang dilakukan oleh oknum polisi, di Dirkrimum Polda Sumut, Kamis (5/4/2018).
Kapolda Sumut, Irjen Paulus Waterpauw didampingi Wakapolda Sumut Brigjend Agus Andrianto, saat memberi paparan atas pembunuhan yang dilakukan oleh oknum polisi, di Dirkrimum Polda Sumut, Kamis (5/4/2018). (TRIBUN MEDAN / M Fadli Taradifa)

Vera (37) adalah tetangga yang paling dekat dengan korban. Ia juga mengatakan tidak mengetahui apa masalah dalam keluarga tersebut.

"Saya pun enggak tahu. Kalau masalah warisan, saya rasa enggak, soalnya mereka baik-baik aja kok. Si Jumingan (33) ini pun baiknya orangnya, ramah juga. Makanya kami heran, kok sampai ada penembakan," ujarnya lagi kepada Tribun Medan

Senada dengan Ibu berbadan dua tersebut, Irsan (34) tetangga korban juga mengatakan bahwa Jumingan adalah orang baik dan ramah.

"Pak Jumingan itu baik kok orangnya. Dia pekerja keras, bekerja sebagai instalasi listrik, ada juga tokonya," ucapnya kepada Tribun Medan.

Jenazah masih disemayamkan di RS Polri Bhayangkara  belum tiba di tempat kediaman korban. Namun, di rumah duka masih terdengar ratap  pilu pelayat. Menyedihkan.(Cr14/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved