Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Sebut Puisi Karya KH Mustofa Bisri Tak Bermutu & Murah, Presenter tvOne Akhirnya Minta Maaf

Puisi itu dibacakan Ganjar dalam debat Cagub yang ditayangkan dari stasiun televisi swasta, KompasTv dalam sesi unjuk kebolehan

Editor: Muhammad Ridho
H Mustofa Bisri (Gus Mus) 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Puisi karya H Mustofa Bisri (Gus Mus) yang berjudul 'Kau ini bagaimana atau aku harus bagaimana'  yang dibacakan Calon Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dianggap dangkal oleh seorang presenter.

Puisi itu dibacakan Ganjar dalam debat Cagub yang ditayangkan dari stasiun televisi swasta, KompasTv dalam sesi unjuk kebolehan.

Lihat videonya di bawah ini.

 
Setelah acara tersebut, beredar meme dengan foto dirinya disertai kalimat 'Puisi Ganjar Pranowo: Kau bilang Tuhan sangat dekat, namun kau sendiri memanggilnya dengan pengeras suara setiap saat'.

Menanggapi fenomena tersebut, pembawa acara (host) Damai Indonesiaku tvOne, Muhammad Agung Izzulhaq memberikan komentar melalui akun Twitter pribadinya, @agungizzulhaq.

"Kau bilang Tuhan sangat dekat, tapi kau memanggilnya dengan pengeras suara setiap saat". (Satu lagi puisi murah nan tidak bermutu! Bukankah adzan panggilan untuk manusia, bukan untuk Tuhan! Oh.. Tuhan, banyak sekali makhlukmu yang memilih dungu)

Lagi, dirinya mengatakan "Silakan anda cermati sendiri kalimat ini. Tapi saya termasuk yang tidak setuju dengan model penghinaan ini.

Whatever mau dibilang karya seni, saya tetap tidak menganggap indah untuk diapresiasi..sorry"

Menanggapi komentar host tersebut, pengurus cabang NU Amerika mengatakan:

"Yang dikritik Gus Mus di puisinya ini adalah PENGERAS SUARAnya, bukan azannya.

Pengeras suara itu bukan bagian dari ajaran Islam, tp produk penemuan kafir.

Jangan pamer kedunguanmu dgn mendungu-dungukan ulama yang ilmunya jauh lebih tinggi darimu."

Host tersebut pun meminta maaf.

"Siap, maafkan atas kedunguan saya memahami kalimat tersebut.

Dan saya tidak tahu itu tulisan Gus Mus, tidak mungkin saya merendahkan ulama.

Itu semata2 krn kasus "puisi konde" yg saya sesalkan,menjadikan sensi terhadap penggalan kata tersabut. Mohon dimaafkan"

Menanggapi permintaan maaf dari host tersebut, Ganjar mengatakan agar mereka dapat saling belajar.

"Semoga kita bisa saling belajar... puisi itu kritik yg baik utk pemerintah"

(TribunWow/Dian Naren)

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved