Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

66 Tahun Kopassus, Inilah Kisah Mualaf Belanda yang Jadi Komandan Pertama Pasukan Elit Baret Merah

Sedangkan baret merah diperoleh melalui pendidikan komando di Special Air Service (SAS), pasukan komando Kerajaan Inggris yang sangat legendaris.

Editor: M Iqbal
Angkasa.grid.id
Mochamad Idjon Djanbi. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Tepat hari ini, 66 tahun lalu, Komando Pasukan Khusus atau Kopassus, didirikan.

Kopassus memang begitu istimewa.

Si Baret Merah, begitu julukan unit pasukan TNI ini, disebut sebagai pasukan paling mematikan dan berbahaya yang dimiliki Indonesia.

Nama Kopassus bahkan seringkali dicantumkan sejumlah situs, sebagai salah satu unit pasukan khusus terbaik di dunia.

Tapi, tahukah anda, siapa komandan pertama Kopassus?

Idjon Djanbi (Wikipedia)

Ternyata, seorang pria asli Belanda, yang kemudian menjadi WNI.

Namanya Idjon Djanbi.

Ya, bagi para Baret Merah, nama ini memang dikenal keramat.

Bagaimana tidak, dia lah yang pertama kali mengasah mental dan fisik anggota TNI AD terpilih untuk kmeudian dilatih menjadi prajurit tangguh berkualifikasi komando.

Sayang, walau terkenal, tak banyak yang tahu soal masa lalunya, bahkan prajurit Kopassus sendiri.

Nama aslinya adalah Rokus Barendregt Visser.

Dia lahir di Boskoop, sebuah kota kecil di Selatan Belanda, 13 Mei 1914.

Ia berasal dari lingkungan keluarga petani bunga.

Berbagai hobi menantang dilakoninya, dari mendayung perahu kayu, balapan mobil, bermain sepakbola, berkuda bola (polo) bahkan mendaki gunung.

Kegiatan ini kerap kali membuat kakek dan neneknya kewalahan mengawasinya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved