Tembilahan
Harga Kelapa Anjlok, Mahasiswa Demo Bupati Inhil dan Lakukan Aksi Bakar Ban
Sekitar ratusan mahasiswa yang tergabung dalan Aliansi Pemuda Mahasiswa Inhil (APMI) mengelar aksi damai unjuk rasa anjloknya harga kelapa
Penulis: T. Muhammad Fadhli | Editor: David Tobing
Laporan Reporter Tribuntembilahan.com : T. Muhammad Fadhli.
TRIBUNTEMBILAHAN.COM, TEMBILAHAN – Sekitar ratusan mahasiswa yang tergabung dalan Aliansi Pemuda Mahasiswa Inhil (APMI) mengelar aksi damai unjuk rasa anjloknya harga kelapa di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Selasa (17/4/2018).
Para mahasiswa dari berbagai Universitas di Tembilahan ini mengawali aksinya di Halaman Gedung F Eks SMA N 1 Jalan Swarna Bumi, Tembilahan, Kabupaten Inhil, sekitar pukul 09.00 WIB.
Koordinator lapangan (Korlap) aksi, yaitu M Husaini, Riska Agung, Fiqri, Iqbal dalam orasinya meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Inhil memperhatikan nasib petani kelapa yang kian miris seiring terus menurunnya harga jual Kelapa.
Baca: Berikan Peluang Usaha Kepada Ibu Juara, SMP Juara Ajarkan Seni Merajut
Baca: Ahmad Dhani Ditanya Hakim Apakah Siap Masuk Penjara? Jawaban Suami Mulan Jamela Mengejutkan!
Sekira Pukul 09.45 WIB, Massa Aksi Melakukan Long March dari Titik Kumpul Halaman Gedung F, Eks SMA N 1 Tembilahan menuju ke Kantor Bupati Inhil, Jl. Akasia Tembilahan, Inhil.
Sampai di halaman Kantor Bupati, Massa pun mendesak bertemu Pjs. Bupati Inhil H. Rudyanto untuk menyampaikan aspirasinya mendesak Pemerintah Kabupaten Inhil untuk dapat segera menaikkan harga kelapa.
“Kami mahasiswa perwakilan petani kelapa Inhil siap memperjuangkan dan menyuarakan agar pemerintah daerah mencarikan solusi agar harga kelapa bisa normal kembali,” teriak Fiqri seperti dikutip Tribuntembilahan.com, dalam orasi meminta Pjs Bupati Inhil Rudiyanto hadir dihadapan mahasiswa.
Namun, gabungan aksi damai antara lain, terdiri dari Badan Eksekutif Mahasiswa UNISI Tembilahan, Ormas Gerakan Peduli Petani Kelapa Inhik (GPPKI), Ormas Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Ormas Bengkel Kreasi, ditemui oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kab. Inhil, Drs. H. Afrizal, MP.
Hingga pukul 10.50 WIB, dikarenakan Pjs Bupati Inhil tidak kunjung datang dan massa aksi tidak puas dan tidak percaya bahwa Pj. Bupati Inhil tidak berada di tempat, sehingga 6 (enam) orang perwakilan aksi damai diberikan izin untuk masuk kedalam Kantor Bupati dan memastikan ada tidaknya Pj. Bupati Inhil di tempat.
Setelah Perwakilan Massa Aksi memastikan bahwa Pjs Bupati Inhil tidak berada di tempat, kemudian Massa Aksi meluapkan kekecewaannya dengan melakukan pembakaran Ban di Halaman Kantor Bupati Inhil dan mengancam akan kembali melakukan Aksi Damai dengan massa yang lebih besar.