Dibayar Pakai Uang Palsu Hingga Tobat Karena Pelanggan Tewas, Ini 5 Kisah PSK di Sulut yang Heboh
Transaksi Esek-esek, Berakhir penipuan dengan uang palsu. Hal itulah yang dialami sebut saja Ratna (23) PSK yang sering mangkal
TRIBUNPEKANBARU.COM - Sulawesi Utara (Sulut) tak lepas dari banyak Pekerja Seks Komersial (PSK).
Paling banyak Kota Manado dan Bitung, dimana dunia malam menjadi hal biasa dilihat bahkan dinikmati.
Tarifnya relatif, tergantung lokasi dan tipe PSK.
Meski begitu ada banyak kisah yang dialami para PSK di Bitung dan Manado.
Tribunmanado.co.id merangkum beberapa kisah PSK yang sempat diwawancarai:
1. Dibayar Uang Palsu
Transaksi Esek-esek, Berakhir penipuan dengan uang palsu. Hal itulah yang dialami sebut saja Ratna (23) PSK yang sering mangkal di belakang pengadilan negeri Manado.
Seorang pelanggannya berinisial AO (23) warga Pakowa membayarnya dengan uang palsu, Selasa (7/6/2011) sekitar pukul 01.30 Wita.
Kasubag Humas Polresta Manado, AKP Deesy Hamang mengungkapkan telah menerima laporan korban atas transaksi uang palsu."Korban melapor dibayari uang palsu, total 450 ribu rupiah, pecahan 7 lembar 50 ribu dan 1 lembar 100 ribu," ujar Deesy Hamang.
Dari amatan tribun manado, uang tersebut hanya di cetak , menggunakan printer bermerek Pixma.
Hanya sebagian yang tercetak. Sedangkan sisanya sebagian, hanya berupa kertas putih. Tim buser kemudian langsung mengamankan AO dan W. Bersama barang bukti dua mesin printer.
2. Jual Diri Untuk Bayar Hutang

Wanita berinisial FL itu kini berusia 21 tahun. Dua tahun lalu, dia terpaksa menyerahkan kehormatannya kepada laki-laki yang bersedia membayar utangnya.
Karena jumlah utangnya begitu besar hingga Rp 25 juta, terpaksa FL melayani tak hanya satu laki-laki. Dia jatuh ke pelukan dari satu laki-laki ke laki-laki lainnya.
Apa yang dilakukan FL semata demi anak semata wayangnya. Sejak dia kabur dari kampung halaman di Kotamobagu dalam keadaan hamil dan melahirkan di Manado.