Penolakan Waduk di Rohul

Sempat Menginap di Pekanbaru, Warga 4 Desa yang Tolak Waduk Bubar Setelah Ada Surat

Masyarakat pulang dengan menggunakan truk setelah sebelumnya sempat menginap di Gedung Lembaga Adat Melayu Riau.

Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Afrizal
Tribunpekanbaru/nasuha
Massa Tolak Waduk dari Rohul Sudah Tiba di Depan Kantor Gubernur 

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Nasuha Nasution

Tribunpekanbaru.com, PEKANBARU- Warga empat desa dari Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu yang sebelumnya sempat menginap di Pekanbaru melakukan penolakan pembangunan waduk akhirnya membubarkan diri setelah tuntutan mereka dipenuhi Plt Gubernur Kamis (10/5/2018).

Masyarakat dari perbatasan Riau-Sumbar ini mulai membubarkan diri Kamis (10/5/2018) dini hari setelah adanya surat dari Pemerintah Provinsi Riau yang menyebutkan mendukung penolakan pembangunan waduk Rokan Kiri tersebut.

Surat penolakan yang dikirimkan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) itu bersamaan dengan surat yang sebelumnya juga sudah dikeluarkan Bupati Rokan Hulu.

Baca: Aksi Solidaritas Baitul Maqdis, Massa Mulai Bergerak ke Monas

Baca: Polisi Suapi Makanan Napi Teroris Mako Brimob Kelapa Dua, Bikin Netizen Tak Bisa Ngomong

Baca: Kapolri Ungkap Alasan Kenapa Tak Langsung Serbu Tahanan Terorisme di Mako Brimob

Baca: Detik-detik 2 Tombol Merah Hentikan Perjuangan Arif asal Sumbar di TOP 3 Liga Dangdut Indonesia

"Masyarakat sudah pulang tengah malam tadi. Setelah pemprov Riau mengeluarkan surat meneruskan surat Bupati Rohul ke pusat, "ujar masyarakat Rokan IV Koto Riki kepada Tribun Kamis.

Masyarakat pulang dengan menggunakan truk setelah sebelumnya sempat menginap di Gedung Lembaga Adat Melayu Riau.

Warga ini pulang dengan sedikit bahagia karena perjuangan mereka membuahkan hasil, Pemprov Riau juga mengirimkan surat sebagai dukungan surat penolakan dari Bupati Rohul ke pusat terkait pembangunan Proyek Strategis Nasional itu.

"Kami merasa sedikit lega, karena semua surat dari daerah rohul dan Riau sudah dikirim ke pusat, semoga keinginan masyarakat bisa dikabulkan, "ujarnya.

Kedepan warga tetap akan mengawasi perkembangan surat tersebut di Kementerian PUPR, sebagaimana keinginan masyarakat jangan sampai dibangun waduk tersebut.

"Kita tinggal memonitor dan menggesa supaya pusat secepatnya memberi respon, yang jelas kami tetap menolak dibangun, "jelas Riki.

Sehingga Jika pun ada nantinya upaya mediasi dari Kementerian PUPR, masyarakat tidak akan membuka diri, karena penolakan sudah bulat dari semua masyarakat.

" Kami tidak ingin Desa kami ditenggelamkan karena pembangunan waduk yang hasilnya juga tidak ada ke masyarakat, "jelas Riki.

Baca: Ini Sosok Napi Teroris yang Tega Siksa Polisi Hingga Tewas, Ngeri Lihat Fotonya!

Baca: Gagal Masuk Grand Final LIDA 2018, Arif Sekeluarga Dapat Hadiah Umroh Gratis

Baca: Pramugari Garuda dan Pasutri Pilot Ditemukan Tewas Mengambang di Pantai Laguna

Sementara itu Sekdaprov Riau Ahmad Hijazi mengatakan pihaknya sudah memenuhi permintaan masyarakat yang menolak pembangunan waduk tersebut.

" Kami hanya meneruskan surat dari Bupati Rohul dan tentunya semua keputusan ada di Pusat, tentunya surat penolakan itu jadi pertimbangan dari Kementerian, "ujarnya.

Sebagaimana diketahui sebelumnya ribuan masyarakat dari Rokan IV Koto ini melakukan aksi unjuk rasa di halaman kantor Gubernur Riau menolak pembangunan waduk di Desa mereka.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved