Pikat Wisatawan, Perahu Baganduang di Kuansing Ternyata Sudah Dapat Sertifikat Ini dari Kemendikbud
Penampilan Perahu Baganduang di Sungai Kuantan Kabupaten Kuansing Senin (18/6/2018) memikat para wisatawan
Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Budi Rahmat
Laporan Nasuha Nasution
TRIBUNPEKANBARU.com, PEKANBARU - Penampilan Perahu Baganduang di Sungai Kuantan Kabupaten Kuansing Senin (18/6/2018) memikat para wisatawan.
Ribuan orang hadir menyaksikan langsung penampilan Perahu hias khas Kuansing tersebut.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau Yoserizal Zen yang juga anak sejati Kuansing Perahu Baganduang ditampilkan di hari raya bulan Syawal. Perahu itu digandeng sepanjang 20 meter yang dihiasi dengan atribut-atribut yang mewakili desa-desa adat gunanya untuk menjemput limau.
Baca: Sampai H+2 Lebaran 2018, Ditlantas Polda Sumbar Catat 88 Kasus Laka, 19 Orang Meninggal Dunia
"Perahu Beganduang artinya bergandeng, perahu atau jalur yang bergandeng dua atau tiga perahu kemudian dihiasi dengan umbul-umbul adat yang ditambah atribut-atribut adat daerah di Lubuk Jambi dan sekitarnya yang melambangkan kebesaran suku atau adat itu,"ujar Yoserizal kepada Tribunpekanbaru.com.

Adat istiadat ini merupakan kebanggaan yang masih terjaga/terpelihara hingga kini dengan baik. Pembuatan Perahu Beganduang prosesnya sama dengan pembuatan perahu jalur yaitu dengan memakai upacara Melayu.
Baca: Cuaca Buruk dan Putus Tali Kemudi, Kapal Tenggelam di Danau Toba Baru 45 Menit Lepas Landas
"Sebenarnya makna dari tradisi perahu Beganduang ini juga merupakan Tradisi menjemput limau bagi calon pengantin pria ke rumah calon mempelai wanita. Jadi bukan lomba perahu hias, "jelas Yoserizal.
Perahu Beganduang ini sendiri lanjut Yoserizal tahun lalu sudah mendapat sertifikat Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) dari Kemendikbud RI.
" Kita akan lestarikan terus budaya nenek moyang kita yang penuh dengan kekayaan ini, "jelas Yoserizal.(*)