Kampar
VIDEO: Penyelesaian Konflik dengan PT SA Tak Jelas, Warga Koto Aman Kembali Berunjuk Rasa
Mereka kecewa dengan sikap Pemerintah Kabupaten Kampar karena tak kunjung menyelesaikan konflik dengan PT.SA
Penulis: Fernando Sihombing | Editor: David Tobing
TRIBUNPEKANBARU.COM, BANGKINANG - Ratusan warga Desa Koto Aman Kecamatan Tapung Hilir kembali berunjuk rasa, Senin (25/6/2018).
Mereka kecewa dengan sikap Pemerintah Kabupaten Kampar karena tak kunjung menyelesaikan konflik dengan PT. Sekarbumi Alamlestari.
Mereka datang dengan menaiki delapan mikro-truk. Sebagian menumpaingi mobil pribadi dan sepeda motor.
Beberapa spanduk berisi kekesalan mereka dibawa dalam aksi tersebut. Massa menyasar Kantor Bupati Kampar.
Baca: Teguk Air Kencing Anjingnya, Wanita Ini Merasa Lebih Baik dan Cantik? Begini Kata Ahlinya
Baca: Goyangan Super Hot Dewi Perssik saat Isi Acara Off Air Tuai Kecaman Nettizen
Spanduk itu berisi tudingan keras kepada Sekretaris Daerah Kampar, Yusri dan Kepala Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan, Bustan.
Selain spanduk, mereka juga membawa beberapa lembar karton kuning berisi tuntutan mereka.
"Sekda, Kami Pengkhianat. Kadisbun, Kamu Pembohong," tuding mereka dalam spanduk itu.
Bupati Kampar juga diminta agar tidak menganaktirikan Koto Aman dalam penyelesaian konflik lahan.
Aksi ini digelar setelah kesepakatan rapat mediasi terakhir yang dipimpin Sekda Yusri tak terealisasi.
Pada rapat tanggal 14 Maret 2018 itu, disepakati bahwa Pemkab Kampar akan mengukur ulang areal perkebunan PT SA.
Kesepakatan ini dicapai untuk memenuhi tuntutan warga.
Mereka menuding perusahaan Kelapa Sawit telah merampas lahan mereka seluas 1.500 hektare. (*)