Indragiri Hilir
Inilah Persoalan yang Menjadi Perhatian Pemkab Terkait Turunnya Harga Kelapa di Inhil
Kumpulkan perusahaan dan pengepul kelapa, Pemkab Inhil bahas setabilitas harga kelapa. Pasalnya harga kelapa mulai turun
Penulis: T. Muhammad Fadhli | Editor: Budi Rahmat
Laporan Reporter Tribuntembilahan.com : T. Muhammad Fadhli.
TRIBUNTEMBILAHAN.COM, TEMBILAHAN – Setelah sempat dibatalkan beberapa lalu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indragiri Hilir (Inhil) kembali menggelar pertemuan dengan Perusahaan dan para pengusaha pengumpul kelapa di Aula Lantai V Kantor Bupati Inhil, Rabu (4/7/2018) malam.
Dalam pertemuan ini Pemkab Inhil mengagendakan pembahasan mengenai stabilitas harga kelapa yang dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir sempat menyentuh titik terendah.
Baca: Kendaraan Menumpuk di Pelabuhan Roro di Bengkalis, Warga Keluhkan Minimnya Informasi
Bupati Inhil HM Wardan menuturkan, pertemuan juga ditujukan untuk mencari solusi ihwal harga kelapa yang cenderung fluktuatif sehingga kedepan harga kelapa tidak lagi menjadi kekhawatiran bagi para petani dan dipolitisasi dengan dijadikan 'komoditas' politik.
“Kami sengaja mengundang Perusahaan dan para pengusaha pengumpul kelapa untuk berdiskusi karena beberapa bulan terakhir harga kelapa sempat anjlok dan menimbulkan keresahan di tingkat petani,” Bupati Inhil yang secara langsung memimpin pertemuan.
Baca: Polisi Temukan Tumpukan Buku Berisi Paham Radikal di Lokasi Ledakan
Bupati Inhil menilai harga kelapa menjadi suatu hal yang penting bagi Pemkab Inhil, karena mayoritas masyarakat Inhil berprofesi sebagai petani.
“Sektor perkebunan kelapa merupakan tumpuan dari hampir 70 persen masyarakat petani,” imbuh Bupati.
Dalam pertemuan ini, baik pihak Pemerintah Kabupaten Inhil, perusahaan dan pengusaha kelapa mengidentifikasi beberapa persoalan yang tengah dihadapi sektor perkebunan kelapa Inhil, mulai dari hulu hingga hilir.
Baca: Keyboard Wireless Logitech yang Kompatibel Berbagai Sistem Operasi
Dari hulu sektor perkebunan kelapa, diketahui jumlah kebun kelapa tua dan rusak, kerusakan infrastruktur perkebunan, minimnya penggunaan teknologi dan bibit unggul masih menjadi problema yang belum terpecahkan hingga saat ini.
Berbicara hilir sektor perkebunan kelapa Inhil, selain harga kelapa yang cenderung fluktuatif, terdapat juga beberapa masalah yang terjadi, yakni diversifikasi produk turunan kelapa yang masih kurang dan pemanfaatan hasil lain dari kelapa, seperti air kelapa, sabut dan tempurung yang belum optimal.
Solusi Pemkab
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Inhil menyampaikan, solusi konkret dari persoalan produk turunan kelapa adalah pengembangan industri skala rumah tangga atau home industry.
Terkait rencana kebijakan pengembangan industri skala rumah tangga ini, menurut Bupati Inhil HM Wardan, pemerintah Kabupaten Inhil akan menambah anggaran untuk mengadakan pelatihan terhadap masyarakat petani.
“Untuk pelatihan ini, kami sudah melakukan komunikasi dengan Profesor Wisnu Gardjito, ahli kelapa dunia asal Depok. Beliau sepakat untuk menggelar pelatihan bulan depan,” ungkap Bupati Inhil saat memimpin pertemuan Pemkab Inhil dengan Perusahaan dan para pengusaha pengumpul kelapa di Aula Lantai V Kantor Bupati Inhil, Rabu (4/7/2018) malam.
Setelah pelatihan dilaksanakan, Bupati mengungkapkan, langkah selanjutnya yang akan ditempuh adalah pembentukan kelompok - kelompok home industry yang mencakup daerah - daerah sentra produksi kelapa di Kabupaten Inhil serta pengadaan peralatan mesin pengolah kelapa.