Polwan di Kota Ini Diwajibkan Menggunakan Celana Pendek, Terungkap Alasan Dibalik Kebijakan Ini
Walikota satu kota di Lebanon, Brummana punya ide yang tak biasa dimana Polisi wanita (Polwan) lalu lintas diminta memakai celana pendek.

TRIBUNPEKANBARU.COM - Berbagai cara dilakukan oleh banyak daerah di dunia untuk menari wisatawan berkunjung ke tempatnya.
Mulai dengan membangun tempat wisata, museum, fasilitas umum hingga hingga menggiatkan toko suvenir.
Namun walikota satu kota di Lebanon, Brummana yang terletak 10 mil dari Beirut, punya ide yang tak biasa.
Polisi wanita (Polwan) lalu lintas diminta memakai celana pendek.
Pierre Achkar, Walikota Brummana, mengatakan aturan baru itu dirancang untuk menarik lebih banyak wisatawan asing, 'orang barat.'
'Kami di Lebanon ingin mengubah gambaran suram Lebanon di Barat," katanya pada RT, dilansir Daily Mail.
"Sembilan puluh sembilan persen dari turis di daerah Mediterania memakai celana pendek," tambahnya.
Baca: Mengerucut, Ini 3 Nama Calon Kuat Pengganti Ronaldo di Real Madrid
Baca: Warga Kesal Sudah Dua Pekan Sampah Tidak Kunjung Diangkut
Baca: Alasan Politisi PKS Yakin Kadernya Dipilih Dampingi Prabowo di Pilpres 2019
Baca: Merinding dengarkan Satu Lagu, Mahasiswa Ini Jadikan Bahan Penelitiannya, Hasilnya Mengejutkan

Namun, rencananya mendapat serangan dari kedua sisi spektrum politik, menurut situs berita lokal Lebanon Examiner.
Konservatif menuduh Achkar tidak perlu 'mengekspos' perwira perempuannya.
Sementara kaum liberal menolak hanya perempuan yang dipaksa mengenakan celana pendek, sementara laki-laki masih diperbolehkan mengenakan celana panjang.
Achkar berpendapat lain.
Baca: Harga Tiket Pembukaan Asian Game 2018 Terlalu Mahal, Warganet Pun Heboh
Baca: Legenda Juventus Sambut Antusias Kedatangan Cristiano Ronaldo di Turin
Menurutnya, untuk menarik wisatawan asing, mereka harus bersikap seperti orang asing tersebut.
"Bahkan petugas polwan di Barat berpakaian rapi, kenapa harus mengekspos polwan Anda?" kritik yang lain pada Achkar.
"Inisiatif besar sih, melibatkan lebih banyak wanita dalam pemerintahan kota.
Cuma masalahnya mereka jelas tidak dalam seragam polisi standar tetapi dieksploitasi (dan) dimanfaatkan secara seksual oleh bos mereka," tambah pengkritik lainnya. (*)
Baca: 12 Remaja Sukses Dievakuasi dari Dalam Gua di Thailand, Tak Boleh Dipeluk Orangtua
Baca: Pilpres 2019, PKS Rela Pecah Kongsi, Tifatul: yang Setia Sampai Sini kan PKS
-
PSK Tewas di Cafe, Tak Mau Layani Nafsu Pelanggan Sebelum Tarif 'Main' Dibayar, Pelaku Lari ke Hutan
-
Lagi Heboh di Medsos, Oli Mesin Dicampur Minyak Goreng, Apakah Aman? Lihat Apa yang Terjadi
-
Rendi Akan Berikan Hadiah Rp 30 Juta Bagi yang Temukan Burung Merpati Miliknya, Ini Alasannya
-
Kesal Anaknya Punya Nasib Sial, Rusdi dan Indrawati Bikin Ritual Gila, Cabuli 2 Anaknya
-
Bayi Ditemukan Tewas Tergantung di Jendela Rumah, Bibinya Syok, Dokter Temukan Ini di Leher Bayi