Pelalawan
Minim Sarpras Pendidikan, Anggota DPRD Pelalawan Ini Usulkan Gerai Makan Jadi Ruang Belajar
Dewan Pelalawan kritisi minimnya sarana prasarana pendidikan di Kecamatan pangkalan Kerinci. sebab berpengaruh pada persoalan ini
Penulis: johanes | Editor: Budi Rahmat
Laporan Wartawan Tribunpelalawan.com: Johannes Wowor Tanjung
TRIBUNPELALAWAN.COM, PANGKALAN KERINCI- Minimnya sarana dan Prasana pendidikan di Kecamatan Pangkalan Kerinci kembali menjadi sorotan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pelalawan.
Terbukti dari Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2018 yang kekurangan daya tampung.
Baca: Ini Alasan Pemkab Meranti Tak Kunjung Operasikan KM Bantuan dari Kemenhub RI
Anggota Komisi I DPRD Pelalawan, Rustam Sinaga mengutarakan, kurangnya fasilitas Pendidkan seperti ruang kelas baru dan bahkan sekolah baru sudah tercium sejak bebrapa tahun terakhir. Dengan membludaknya calon siswa yang melamar tapi tidak dapat ditampung ang alasanya lokal tak mencukupi. Persoalan failitas yang tak memadai lebih mencolok pada tingkat pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Baca: Renggur yang Mulai Rutin Cetak Gol Bagi PSPS
"Sapras pendidikan khususnya di Kota Pangkalan Kerinci hingga kini belum memadai. Ini yang menjadi dasar persoalannya selama ini. Celakanya pemda tidak peka dengan kondisi ini," ungkap Rustam Sinaga kepada tribunpelalawan.com, Minggu (15/7/2018).
Politisi Partai Nasdem ini mengungkapkan, kekurangan sapras pendidikan ini harus menjadi perhatian serius Dinas Pendidikan (Disdik).
Sebab Kota Pangkalan Kerinci sebagai ibukota Pelalawan memiliki jumlah penduduk yang dinamis dan perkembanganya sangat pesat. Ada tiga kelurahan yang penduduknya membludak yakni Kelurahan Kerinci Kota, Kerinci Timur, dan Kerinci Barat.
Baca: Polda Riau Belum Melakukan Penahanan Tersangka Dugaan Tipikor Bansos Bengkalis, Ini Alasannya
Rustam mencontohkan, di Kerinci Timur jumlah Sekolah Dasar (SD) harus ditambah karena sekolah SMP sudah ada. Sedangkan di Kerinci Kota malah sebaliknya, SD banyak tapi SMP tidak ada. Agar mengantisipasi siswa baru tidak fokus pada satu sekolah saja.
Jika jumlah sekolah di masing-masing kelurahan sudah representatif, Disdik bisa menerapkan sistem rayonisasi untuk menertibkan proses penerimaan murid baru kedepan.
Baca: Dewan Minta Kendaraan Parkir di Simpang SKA dan Arengka Diderek dan Ditilang
"Minimal SMP negeri di Pangkalan Kerinci sudah harus ada 6, menampung seluruh tamatan SD yang membludak. Baru semua bisa terakomodir," tandasnya.
Untuk solusi jangka pendek, Rustam mengusulkan agar Disdik memberdayakan gedung Gerai Makan di Jalan Lintas Timur (Jalintim) difungsikan jadi ruang belajar. Bangunan itu merupakan aset pemda yang selama ini dipakai hanya untuk disewa pedagang makanan. Letaknya yang strategis bisa dijangkau semua siswa dan lokasinya cukup luas.
Baca: BREAKING NEWS: KPK Geledah Rumah Direktur Utama PLN, Terkait Suap Proyek PLTU di Riau
"Gerai Makan itu perlu dipertimbangkan untuk solusi sementara. Diberdayakan jadi sekolah atau ruang kelas. Sembari membangun sekolah baru," tandasnya.(*)