Kampar
VIDEO: Demo Tenaga RTK Berujung Bentrok di Depan Kantor Bupati Kampar
Aksi unjuk rasa Tenaga Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) didampingi Gerakan Pemuda Patriotik Indonesia (GPPI) Kampar berujung bentrok,
Penulis: Fernando Sihombing | Editor: David Tobing
TRIBUNPEKANBARU.COM, BANGKINANG - Aksi unjuk rasa Tenaga Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) didampingi Gerakan Pemuda Patriotik Indonesia (GPPI) Kampar berujung bentrok, Senin (16/7/2018) sore.
Puluhan peserta aksi terlibat adu fisik dengan personil Satuan Polisi Pamong Praja.
Peserta aksi dibubarkan paksa. Awalnya mereka berunjuk rasa di depan Rumah Dinas Bupati Kampar.
Kemudian sekira pukul 14.00 WIB mereka berpawai ke depan Kantor Bupati. Mereka disambut pengawalan ketat Satpol PP di depan pintu masuk.
Mereka meminta bertemu dengan Bupati.
Baca: Gowes Bersama Akhir Pekan Komunitas EsPeGe Tempuh Jarak 35 Km
Baca: 363 Kapal Asing Ditenggelamkan Menteri Susi Selama 4 Tahun
Namun tak satupun pejabat yang datang menemui mereka sampai hampir satu jam menunggu.
Kepala Satpol PP, Hambali yang memimpin pengamanan memberitahu jika pimpinan tidak berada di tempat.
Pengunjuk rasa ngotot. Negosiasi tak menemui titik temu. Sementara peserta aksi berusaha menerobos petugas. Akhirnya kedua belah pihak terlibat saling dorong. Adu fisik pun tak terhindarkan. Pengunjuk rasa meninggalkan kompleks Kantor Bupati setelah terlibat bentrok.
Sekretaris GPPI Kampar, Ryan mengecam tindakan represif Satpol PP. Ia mengatakan, dua rekannya tumbang dihantam oknum personil Satpol PP. "Kita ke rumah sakit. Dua teman kami cidera dipukul Satpol PP," katanya.
Ini adalah aksi mereka hari ketiga sejak Kamis (12/7). Mereka mendesak agar Pemkab Kampar segera mengeluarkan keputusan tentang nasib mereka. Mereka menuntut agar tetap dipertahankan dengan status lain jika Petugas RTK bubar.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari Pemkab Kampar terkait bentrok tersebut. Kepala Dinas Kesehatan Kampar, Nurbit saat dikonfirmasi sebelumnya, mengaku sedang sibuk dengan agenda lain. (*)