Telan Lebih 1000 Jiwa, Misteri Hilangnya Kapal di Segitiga Bermuda Mulai Terpecahkan
Mulai dari kapal hingga pesawat terbang pernah 'ditelan' perairan maut yang juga disebut Segitiga Setan ini.
TRIBUNPEKANBARU.COM- Segitiga Bermuda termasuk daerah di muka bumi yang penuh misteri.
Klaim terakhir mengatakan lebih dari 1.000 jiwa hilang di Segitiga Bermuda dalam 100 tahun terakhir.
Wilayah perairan yang terletak di antara Florida, Bermuda, dan Puerto Rico selalu menjadi misteri tentang apa yang terjadi di dalamnya.
Mulai dari kapal hingga pesawat terbang pernah 'ditelan' perairan maut yang juga disebut Segitiga Setan ini.
Selama ini begitu banyak konspirasi mengenai keberadaan Segitiga Bermuda.
Mulai dari alien, kisah mesin waktu, hingga kisah tentang monster laut raksasa yang ada di dasarnya.
Namun, sebuah dokumenter berjudul "The Bermuda Triangle Enigma" menunjukkan sebuah percobaan dari ilmuwan untuk membuktikan misteri sesungguhnya di Segitiga Bermuda.
Para ilmuwan ahli di Universitas Southhampton, Inggris meyakini ada gelombang ombak setingga 30 meter yang menjadi alasan mengapa begitu banyak kapal tenggelam di Segita Bermuda.

Gelombang itu sering disebut rouge wave atau gelombang air monster.
Ilmuwan mencoba menggunakan simulator ruangan untuk menciptakan efek gelombang monster ini.
Mereka juga membangun sebuah model kapal USS Cyclops, kapal besar yang hilang dalam Segitiga Bermuda pada tahun 1918 dan menewaskan 300 jiwa.
Meski gelombang monster ini hanya berlangsung selama beberapa menit, namun bisa dengan mudah menghancurkan kapal sebesar USS Cyclops menjadi dua bagian dan tenggelam dalam hitungan menit.
Tinggi gelombang bisa mencapai 30 meter bahkan lebih, dengan kekuatan yang sangat besar dan mustahil bisa diatasi oleh para nahkoda kapal.

Dr. Simon Boxall, salah satu peneliti mengatakan bahwa Segita Bermuda dapat membentuk rouge wave dengan sangat mudah berlangsung berkali-kali.
Dalam wilayah segitiga ini, ada pertemuan dari 3 badai ombak besar yang membentuk kondisi sempurna untuk gelombang monster.