Pekanbaru
VIDEO: Posko Pekanbaru Peduli Lombok Galang Baju Layak Pakai dan Uang Rp 16 Juta
Rencananya bantuan yang berhasil dikumpulkan ini akan disalurkan langsung kepada korban gempa lombok, Selasa (21/8/2018).
Penulis: Aan Ramdani | Editor: David Tobing
Laporan videografer Tribunpekanbaru.com,Aan Ramdani
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Posko Pekanbaru peduli Lombok yang didirikan di Jalan Cut Nyak Dien oleh lintas komunitas dan profesi sejak Selasa (14/8/2018) lalu sudah menggalang sekitar 6 hingga 8 ton pakaian layak pakai dan uang 16 Juta Rupiah.
"Selain itu ada juga sembako dan beberapa perlengkapan yang diberikan masyarakat," jelas Ketua pelaksana posko pekanbaru peduli Lombok, Alfius Zachawerus kepada tribunpekanbaru.com.
Rencananya bantuan yang berhasil dikumpulkan ini akan disalurkan langsung kepada korban gempa lombok, Selasa (21/8/2018).
"Kita nanti akan coba koordinasi dengan Lanud Roesmin Nurjadin untuk pendistribusian. Kalau nanti tidak kemungkinan bisa juga melalui ekspedisi," tambahnya.
Baca: VIDEO: Kocak, Aksi Ibu-ibu Lomba Makan Kerupuk Disemangati Suami pada HUT RI ke 73 di Pekanbaru
Baca: Pelajar Perempuan di Pekanbaru Alami Pelecehan, Bagian Intimnya Dipegang Pria yang Berprofesi Satpam
Ia juga menyampaikan ucapan trimakasih kepada komunitas dan profesi seperti Aspall (Asosiasi Pekanbaru All Bikers), Asosiasi Klub dan Komunitas Motor Pekanbaru (Asccop), Patroli (Paguyuban Transportasi Online) dan pihak terkait yang sudah mendukung kegiatan tersebut.
Berkemungkinan posko Pekanbaru Peduli Lombok yang didirikan oleh tersebut masih akan terus dibuka hingga akhir Agustus. Sehingga diharapkan masyarakat yang ingin membantu korban gempa lombok bisa segera menyalurkan melalui posko ini.
"Trimakasih kepada masyarakat yang sudah menyisihkan rezekinya untuk membantu saudara-saudara ini," tambahnya.
Baca: Jambret Mengganas di Pekanbaru, Wanita Ini Dibuatnya Terpental dari Motor Hingga Alami Koma
Baca: 18 Situs Bersejarah di Pekanbaru Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya, Apa Saja?
Namun, ia juga cukup menyayangkan adanya masyarakat yang menyumbangkan pakaian yang tidak layak pakai.
"Untuk pakaian yang disumbangkan ini kita sortir terlebih dahulu. Kita temukan ada dua karung dan ternyata ini sama sekali tidak layak dan bisa kita bilang sampah. Sempat kita distribusikan ini tentu malu kita dan bisa dianggap melakukan penghinaan kan," sesalnya.
Untuk itu, Alfius berharap masyarakat yang memberikan sumbangan pakaian memberikan pakaian ya yang layak pakai.(*)