Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pekanbaru

Sampah Sudah 3 Hari Tak Diangkut, DPRD Pekanbaru: DLHK Jangan Lepas Tangan, Awasi PT Godang

Tumpukan sampah semakin parah, terutama di tiga kecamatan yang masuk di zona I yakni Kecamatan Tampan, Payung Sekaki dan Marpoyan Damai.

Penulis: Syafruddin Mirohi | Editor: Ariestia
Tribun Pekanbaru/Syafruddin Mirohi
Tumpukan sampah masih terlihat hingga pukul 14.35 WIB, di Jalan Soekarno Hatta (dekat fly over Pasar Arengka), Rabu (22/8/2018). Warga sekitar mengaku sampah sudah 3 hari tak diangkut. 

Laporan Syafruddin Mirohi

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pasca PT Godang Tua Jaya (GTJ), ditetapkan sebagai pengelola pengangkutan sampah di zona I Kota Pekanbaru sejak 17 Agustus kemarin, ternyata tumpukan sampah semakin parah.

Terutama di tiga kecamatan yang masuk di zona I yakni Kecamatan Tampan, Payung Sekaki dan Marpoyan Damai.

Seperti pantauan Tribunpekanbaru.com hingga pukul 14.35 WIB, di Jalan Soekarno Hatta (dekat fly over Pasar Arengka), Rabu (22/8/2018), sampah masih menumpuk dan sedikit meluber ke jalan raya.

Warga sekitar mengaku sampah tersebut sudah 3 hari tak diangkut. Begitu juga di Jalan HR Subrantas Panam, tepatnya depan Pasar Jongkok, serta di Jalan Duyung.

Baca: Dewi Perssik Buka-bukaan Alasan Vakumnya Nella Kharisma Pelantun lagu Jaran Goyang di TV

Belum lagi di beberapa titik lainnya, yang notabene-nya selama 4 hari belakangan, masyarakat diresahkan dengan bau busuk tumpukan sampah. Tentunya hal ini kembali menjadi catatan buruk, pengelolaan yang diserahkan ke pihak ketiga.

"Sebenarnya ada apa ini? Seharusnya semakin baik, kok malah jadi banyak tumpukan sampah," kata Wakil DPRD Kota Pekanbaru Sigit Yuwono ST.

Kondisi ini diharapkannya jangan sampai berlangsung lama. Apalagi sampai dua tiga minggu dan berbulan-bulan.

Tentunya, akan memperburuk citra Pemko Pekanbaru, terutama Walikota. Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Pekanbaru, selaku leading sektor permasalahan ini, harus memanggil pemenang tender, PT GTJ.

"Meski PT Godang sudah jadi pemenang, DLHK harusnya tidak menyerah bulat-bulat gitu aja. Tapi harus tetap diawasi, apalagi baru beberapa hari," sarannya.

Baca: Inilah Ketangguhan Ponsel Jadul Dibandingkan Smartphone Zaman Sekarang

Tidak hanya itu, DLHK juga diminta turun ke lapangan, melihat kondisi rilnya. Selanjutnya, evaluasi di titik-titik yang menjadi langganan tumpukan sampah. Jika hal ini sudah dilakukan, sementara PT Godang memang tak sanggup atau ada unsur kesengajaan, maka wajib dievaluasi.

"Harus lah, jangan duduk-duduk aja di kantor. Apa sebenarnya persoalan di lapangan. Apakah memang karena masyarakat yang tidak disiplin buang sampah, atau memang pihak swastanya yang terlambat mengangkut sampah," katanya.

Disinggung mengenai ancaman mogok kerja, petugas kebersihan dan karyawan pengangkut sampah DLHK, yang kini berpindah menjadi karyawan PT Godang, harus disikapi cepat oleh dinas.

Terutama mengenai tuntutan mereka soal jam kerja, dari satu shif menjadi dua shift sehari.

Karena, persoalan ini menjadi faktor penting menumpuknya sampah di kota ini. "Kita minta DLHK jangan lepas tanggung jawab la, sampai kapan seperti ini jika dibiarkan," tegasnya.

Baca: Seorang Jamaah Haji Riau Kloter 8 Asal Bengkalis Wafat di Maktab 47 Mina

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved