Rupiah Hari Ini
Dollar Hari Ini - Rupiah Melemah, Tembus Rp 15.029 per Dollar di Mesin Pencarian Google
Dollar hari ini di mesin pencarian Google sudah menembus angka Rp 15.029 per dollar AS
TRIBUNPEKANBARU.COM - Nilai tukar rupiah makin melemah hari ini.
Rupiah diperdagangkan di Rp 15.029 per dollar AS pada Selasa (4/9/2018) pukul 19.30 WIB.
Ketika tribunpekanbaru.com menelusuri Nilai tukar rupiah terhadap Dollar di mesin pencarian Google, sudah tertera 1 Dolar Amerika Serikat sama dengan 15.029,65 Rupiah Indonesia.
Ini merupakan nilai tukar rupiah level terendah sejak krisis 1998.
Tapi, dari perdagangan intraday, rupiah pernah sempat mencapai Rp 14.828 per dollar AS pada 29 September 2015 lalu.
Baca: Nilai Rupiah Anjlok, Vendor Smartphone di Pekanbaru Naikkan Harga
Rupiah tetap melemah, kendati penguatan dollar AS mereda sedikit ketimbang kemarin dibanding mata uang utama dunia.
Dilansir kompas, Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta masyarakat untuk membantu pemerintah mengurangi impor.
Hal itu penting untuk mengurangi defisit neraca perdagangan.
Salah satu caranya, yakni dengan tidak mengimpor barang-barang mewah.
"Mungkin jumlahnya tidak besar tetapi perlu untuk meyakinkan kepada masyarakat bahwa suasana ini, suasana berhemat," ujar Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (4/9/2018).
Baca: Jika Terpilih, Sandiaga Uno Diminta Pilih Menteri Orang Riau
"Suasana kita tidak perlu impor barang mewah, enggak usah Ferrari, Lamborghini masuk, enggak usah mobil-mobil besar, yang mewah-mewah. Tak usah parfum-parfum mahal atau tas-tas Hermes," sambungnya.
Pemerintah, tutur Kalla, akan berupaya meningkatkan ekspor sumber daya alam dan coba menurunkan impor yang tidak perlu.
Di sisi lain, peningkatan lokal konten juga perlu ditingkatkan sehingga industri tak banyak mengimpor barang.
Baca: Dua Wanita Cantik Ini Kedapatan Simpan Puluhan Butir Pil Ekstasi
Selain itu, pemerintah juga meminta agar ekspor dilakukan secara efesien. Sebab, uang hasil ekspor banyak disimpan di luar negeri.
Padahal, kalau dana itu disimpan di bank di dalam negeri atau Bank Indonesia, maka dana itu akan menambah ketersediaan dana di dalam negeri.
"Ya, selama itu disimpan di bank nasional atau di BI enggak apa-apa cadangan kita baik. Itu akan memperkuat rupiah kalau cadangan baik," kata Kalla. (kompas/Yoga Sukmana)