Rupiah Hari Ini

Rupiah Hari Ini Menguat Tipis Rp 14.925 Tapi Tekanan Eksternal Masih Besar

Meskipun rupiah hari ini menguat tipis 0,06% ke level Rp 14.925 per dollar AS, Rabu (5/9/2018) pagi, tapi tekanan eksternal rupiah masih besar.

Editor: harismanto
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Petugas memperlihatkan pecahan dolar AS yang akan ditukarkan di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Kawasan Blok M, Jakarta, Senin (24/8/2015). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Meskipun rupiah hari ini menguat tipis 0,06% ke level Rp 14.925 per dollar AS, Rabu (5/9/2018) pagi, tapi tekanan eksternal rupiah masih besar.

Hal ini didorong oleh peningkatan tensi perang dagang AS—China dan ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail, seperti dikutip Tribunpekanbaru.com dari Kontan.co.id, mengatakan, indeks dollar diprediksi menguat di sekitar level 95,5—96,0.

Baca: Rupiah Hari Ini Menguat Tipis Rp 14.925. Ini Langkah yang Dilakukan Presiden Jokowi

Baca: Kabinda Riau Akhirnya Buka Suara Terkait Pemulangan Neno Warisman

Baca: Bupati Ini Bocorkan 3 Syarat Undang Ustaz Abdul Somad Ceramah, Tak Ada Soal Honor

Dollar AS pun berpotensi menguat terhadap hampir seluruh mata uang utama dunia.

Penguatan dollar AS masih disebabkan oleh meningkatkanya eskalasi perang dagang antara AS dan China pada pekan ini serta buntunya perjanjian perdagangan bebas antara AS—Kanada.

“Rencana pengenaan tarif terhadap US$ 200 miliar barang asal China kemungkinan besar akan diterapkan oleh AS pada Minggu ini,” kata Mikail dalam riset, hari ini.

Selain itu, suku bunga acuan AS yang kemungkinan besar dinaikan di bulan ini semakin memperkuat posisi dollar AS sekaligus memperburuk kinerja mata uang negara berkembang.

Dari dalam negeri, penurunan bid to cover ratio lelang sukuk dari 3,5 kali menjadi 2,5 kali dapat menjadi katalis negatif bagi rupiah.

Dikutip Tribunpekanbaru.com dari Bloomberg di pasar spot, Rabu (5/9/2018) pagi, rupiah menguat tipis dari perdagangan sehari sebelumnya yang ditutup di level Rp 14.935 per dollar AS, terlemah sejak 1998.

Namun diprediksi, penguatan itu tidak akan berlanjut hingga penutupan perdagangan hari ini.

Menanggapi hal ini, Presiden Joko Widodo, mengatakan, saat ini pemerintah terus melakukan koordinasi di sektor fiskal dan moneter untuk mengatasi pelemahan rupiah terhadap dollar AS.

Menurutnya hal itu merupakan kunci utama untuk menstabilkan nilai tukar.

"Kunci (koordinasi) itu ada dua, di investasi yang harus meningkat dan ekspor yang harus meningkat juga," katanya di Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (5/9/2018).

Keduanya dinilai bisa menyelesaikan defisit transaksi berjalan.

"Kalau ini selesai, itu akan menyelesaikan semuanya," tambah Presiden.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved