Riau Region

Menhub Sebut Lakalantas Penyebab Kematian Nomor 2 di Dunia: Rata-rata Dialami Usia Produktif

lebih dari 85 persen kecelakaan lalu lintas disebabkan oleh faktor human error (kelalaian manusia).

Penulis: Rizky Armanda | Editor: CandraDani
Tribun Pekanbaru/Grafis/Didik
kecelakaan lalu lintas mobil sepeda motor tabrakan lakalantas 

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru: Rizky Armanda

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi didapuk menjadi narasumber dalam kegiatan dengan tema besar keselamatan budaya bertransportasi.

Kegiatan dilaksanakan di ballroom hotel Aryaduta Pekanbaru di Jalan Diponegoro, Rabu (19/09/2018).

Budi didampingi langsung oleh Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman.

Turut serta yang menjadi narasumber dalam kegiatan itu Direktur Lalu Lintas Polda Riau Kombes Pol M Rudy Syarifuddin, Duta Keselamatan Berkendara pebalap nasional Rifat Sungkar, dan mantan penyanyi cilik, Chicha Koeswoyo.

Baca: Wakil Rakyat Imbau warga berperilaku Hidup Sehat, Tampan dan Tenayan Raya Dominasi Kasus DBD

Baca: Penasaran Bentuk Asrama Ustaz Abdul Somad Saat Sekolah di Inhu? Ini Penampakannya Sekarang

Dalam pemaparannya di kegiatan yang juga bertepatan dengan canangan Pekan Nasional Keselamatan Jalan 2018 ini, Menteri Perhubungan mengambil tagline 'Sayangi Nyawa, Kurangi Kecepatan'.

Disebutkan Budi, kecelakaan lalu lintas (lakalantas) menjadi penyebab kematian nomor 2 terbesar di dunia setelah stroke.

Pada tahun 2017 lalu, tercatat setidaknya sebanyak 30.569 jiwa melayang dalam kecelakaan lalu lintas.

"Dan yang mendominasi adalah keterlibatan pengendara sepeda motor, yaitu sebesar 72 persen," kata Budi.

Lanjut dia, rata-rata korbannya merupakan anak-anak usia produktif. Yaitu anak SMA dan mahasiswa.

"Kita tahu bahwa berlalu lintas itu ada resikonya. Oleh karenanya, agar berkendara dengan selamat, yang dilakukan itu sebenarnya sederhana," sebutnya.

Diantaranya, mengurangi kecepatan. Yaitu antara 30 sampai maksimal 50 kilometer perjam. Lalu menggunakan helm.

Dan juga jangan menggunakan HP saat berkendara.

Baca: Penasaran Bentuk Asrama Ustaz Abdul Somad Saat Sekolah di Inhu? Ini Penampakannya Sekarang

Baca: Formasi CPNS 2018 di 50 Pemerintah Kabupaten/Kota Sumatera, Jawa dan Sulawesi, Cek di Sini!

"Kita berulang menyampaikan, jika ini bisa dilakukan tentu kecelakaan akan berkurang. Kita ingin mereka dilibatkan dengan lebih baik," tuturnya.

"Tadi saya coba naik motor sama Pak Gubernur (dari VIP Lancang Kuning Bandara SSK II ke Hotel Aryaduta). Kecepatannya sekitar 30 kilometer per jam," sambung dia.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved