Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Dumai

Datangi Penginapan Terapis Pijat Tim Yustisi Dumai Dapati Banyak Terapis Cewek dari Luar Riau

Datangi Penginapan Terapis Pijat Tim Yustisi Dumai Dapati Banyak Terapis Cewek dari Luar Riau

Penulis: Fernando | Editor: Afrizal
Tribun Pekanbaru/Fernando Sikumbang
Petugas dari Tim Operasi Yustisi 2018 di Dumai tampak memeriksa identitas pekerja layanan pijat di sebuah hotel , Jalan Merdeka, Kota Dumai, Rabu (19/9/2018) malam. 

Laporan Wartawan Tribundumai.com, Fernando Sikumbang

TRIBUNDUMAI.COM,DUMAI- Datangi Penginapan Terapis Pijat Tim Yustisi Dumai Dapati Banyak Terapis Cewek dari Luar Riau.

 Tim gabungan Operasi Yustisi 2018 tidak hanya memeriksa hiburan malam dalam razia KTP hari ketiga, Rabu (19/9/2018).

Mereka juga mendatangi penginapan terapis pijat di Hotel Wisata, Jalan Merdeka, Kota Dumai.

Petugas mendapati ada belasan terapis wanita di sana.

Pantauan Tribundumai.com, petugas gabungan dari TNI, Polri, Satpol PP Dumai dan dinas terkait memeriksa identitas para terapis.

Baca: Sisir Layanan Pijat hingga Salon di Dumai, Tim Yustisi Temukan Banyak Pengunjung Tanpa Identitas

Baca: GEGER Warga Temukan Pasutri Tewas Dalam Rumah di Tembilahan, Pintu Terkunci dari Dalam

Baca: Beredar di Grup WhatsApp Hari Ini Kita Seumuran, Penantian 1000 Tahun, Ini Fakta Sebenarnya

Mereka mendapati ada sebelas terapis wanita di sana.

Ada yang bisa menunjukkan KTP.

Ada juga yang hanya bisa memperlihatkan surat keterangan sudah mengurus e KTP dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Dumai.

Sesuai pendataan, para terapis banyak yang berasal dari luar daerah Provinsi Riau.

Di antaranya Medan, Bandung dan Jambi.

Kepala Satpol PP Dumai, Bambang Wardoyo menyarankan pengelola untuk melaporkan keberadaan para terapis.

Mereka kebanyakan berasal dari luar daerah di Provinsi Riau.

Baca: Orang Albino di Afrika Jadi Buruan, Harga Potongan Tubuh Rp 29 Juta, Tubuh Utuh Rp 1,1 Miliar

Baca: Cara Mendapatkan Surat Akreditasi BAN PT untuk Persyaratan CPNS 2018

"Sebaiknya dilaporkan juga, walau sudah memiliki KTP dari daerah asal," terangnya Rabu malam.

Menurutnya, petugas hanya memeriksa identitas para terapis. Mereka tidak menemukan terapis tanpa KTP.

Jadi tidak ada satu pun terapis yang dibawa oleh petugas lantaran tidak punya kartu identitas. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved