Tasman dan Joko Lanjut ke Den Haag. Keluarga Schlingel Sambut Dua Kakek Pesepeda yang Kedinginan

TRIBUNPEKANBARU.COM - Tasman Jen (62) dan Tri Joko Waskito (70), dua kakek pesepeda personil Trio Lisoi, melanjutkan Charity Ride Biking to Europe 4.000 Km ke arah perbatasan Belanda menuju Den Haag.

Den Haag adalah sebuah gemeente, kota pemerintahan Belanda dan tempat parlemen, serta ibu kota provinsi Zuid-Holland.

Di kota ini terdapat kedutaan besar negara-negara asing, termasuk Keduataan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang terletak di Tobias Asserlaan 8, 2517 KC Den Haag, Belanda.

Sebelumnnya, setelah tiga hari berada di rumah Oti Isnita, keponakan Tri Joko Waskito (70), di Trittau, Tasman Jen (62) melanjutkan perjalanan ke Bremen, Jerman.

Baca: Tasman dan Joko Berkemah di Spandau, Duo Kakek Pesepeda Lanjutkan Perjalanan ke Bremen

Baca: Korban Tewas Pajero Tabrak Pohon di Rimbo Panjang Adalah Putra Ketua IKKS Pekanbaru Afrizal AN

Baca: 5 Fakta Harimau Sumatera Mati Terkena Jerat di Kuansing, Ternyata Sedang Bunting, Ini Kondisinya

"Kami tinggalkan keluarga Mathias (suami Oti) dengan berat hati. Semoga Allah membalas atas segala kebaikan yang diberikan pada kami," kata Tasman kepada tribunpekanbaru.com.

Suami Oti, Mathias adalah seorang Jerman mualaf.

Trittau terasa tenang karena di situ tidak banyak penduduk, desa tua yang bersih dan tertata rapi dan bersih.

Hari kedua di Trittau, Tasman dan Joko yang ditemani Mathias, berkunjung ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) yang terletak di Bebelallee 15, 22299 Hamburg, Jerman.

Tasman dan Joko disambut Konsul DR Bambang Susanto.

Baca: Pelamar Kesulitan Daftar Akun di Situs sscn.bkn.go.id

Baca: Plt Gubernur Riau Marah dan Sebut Pembangunan Tol Pekanbaru-Dumai Paling Lama di Dunia 

Baca: Klasemen dan Jadwal Laga Ketiga Grup A B C D Piala AFC U-16 2018

"Aku menceritakan misi kami untuk promosi wisata Riau dan charity ride untuk pesantren Darussalam di Rumbai," kata Tasman.

Setelah menelusuri kota, Tasman dan Joko tiba di Hamburg Harbour yang 40 tahun yang lalu pernah dikunjungi Tasman.

"Bentuknya sudah berubah, namun bangunannya masih yang lama dan terawat. Bangunan bangunan tua membuat uniknya sebuah kota. Susunan bata merah mendominasi setiap bangunan yang berarsitektur Eropa," katanya.

Tasman dan Joko menelusuri sudut sudut kota yang pasti terhubung dengan jalan khusus pesepeda hingga ke pasar ikan Hamburg, Hamburg Town Hall, dimana pusat pemerintahan kota hamburg berkantor.

"Siangnya kami bertiga sholat jumat di Masjid Indonesia yang ukurannya agak kecil. Selesai jumatan kami bisa beramah tamah dengan para jemaah Indonesia.

Setelah puas berkeliling, Tasman dan Joko kembali ke rumah Oti dan Mathias, dan esoknya melanjutkan perjalanan menuju Bremen.