Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Indragiri Hulu

Baru 41,94 Persen, Capaian Vaksinasi MR Kabupaten Inhu Tertinggi Ketiga di Riau

Dinkes Inhu mencatat sebanyak 41,94 persen capai vaksinasi MR di Kabupaten Inhu terhitung semenjak Agustus hingga September 2018.

Penulis: Bynton Simanungkalit | Editor: Ariestia
Tribun Pekanbaru/Muhammad Natsir
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribuninhu.com Bynton Simanungkalit

TRIBUNINHU.COM, RENGAT - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) mencatat sebanyak 41,94 persen capai vaksinasi MR di Kabupaten Inhu terhitung semenjak Agustus hingga September 2018. Angka itu masih jauh dari target Dinkes Inhu, yakni sebesar 97 persen.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinkes Inhu diketahui capaian vaksinasi MR di masing-masing Puskesmas yang ada di Inhu. Untuk sementara yang tertinggi adalah Puskesmas Pekanheran, Kecamatan Rengat Barat dengan jumlah vaksinasi yang dilakukan sebanyak 6639. Kemudian yang kedua adalah Puskesmas Pangkalan Kasai, Kecamatan Seberida, sebanyak 4785 dan Puskesmas Air Molek, Kecamatan Pasir Penyu, sebanyak 4482.

"Saat ini capaian vaksinasi paling rendang adalah Puskesmas Sungai Parit, Kecamatan Sungai Lala, Kabupaten Inhu sebanyak 552," kata Kadiskes Inhu, Elis Julinarti melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Elda Fitriani, Senin (1/10/2018).

Baca: Siaran Langsung Liga Champions yang Disiarkan RCTI, Kick Off Selasa 2 Oktober 2018

Meski baru mencapai 41,94 persen, namun posisi capaian Kabupaten Inhu tertinggi ketika di Provinsi Riau. "Kemarin kita sama sekali tidak melakukan penghentian, jadi kita masih tertinggi ketiga di Provinsi Riau," katanya.

Sementara itu, Elda tidak menampik masih ada penolakan di tengah masyarakat terhadap pelaksanaan vaksinasi MR tersebut. Meski begitu pihak Dinkes Inhu terus melakukan persuasif kepada warga dengan harapan warga sadar akan pentingnya vaksinasi MR.

"Tujuannya agar tidak ada kejadian luar biasa campak dan rubela ini, sehingga perlu divaksinasi. Karena sampai saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan penyakitnya campak rubela, sehingga memang dibutuhkan daya tahan tubuh yang kuat seseorang agar bisa sembuh," katanya.

Baca: Istri Lagi di Luar Kota, Pria Ini Bikin Pesta Narkoba dan Seks Sesama Jenis di Rumah

Sejumlah kasus penolakan umumnya terjadi dari para orangtua. Seperti saat pelaksanaan vaksinasi di sejumlah sekolah.

Ternyata ditemukan masih banyak anak murid yang menolak divaksinasi dengan alasan orangtua yang tidak mengizinkan.

"Vaksinasi di sekolah-sekolah kan sekarang sudah selesai, namun vaksinasi tetap dilanjtkan di Posyandu. Jadi bagi anak-anak yang kemarin belum mendapat vaksinasi bisa datang ke Posyandu," katanya.

Pelaksanaan vaksinasi MR sendiri diperpanjang hingga Oktober 2018 mendatang. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved