Kuantan Singingi

Konflik Manusia Dengan Buaya Terjadi Lagi, Seorang Warga Kuansing Jadi Korban, Begini Kondisinya

Seorang anak di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Ali Suhadi menjadi korban serangan seekor buaya, Kamis (5/10/2018).

Penulis: Ilham Yafiz | Editor: Sesri
unsplash.com
ILUSTRASI Buaya 

Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Ilham Yafiz

TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU - Seorang anak di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Ali Suhadi menjadi korban serangan seekor buaya, Kamis (5/10/2018).

Warga desa Teluk Pauh Kecamatan Pangean ini diserang buaya saat hendak mandi sore di sungai Batang Kuantan, Kuansing.

Korban mengalami luka gigitan hewan buas Buaya dibagian kaki kanan atas (Paha) dengan 3 jahitan.

Saat korban mandi membersihkan badannya, pada pukul 18.15 wib secara tiba-tiba seekor buaya menggigit korban di bagian kaki sebelah kanan atas (paha),

Korban kaget dan mencoba melepaskan diri dari gigitan hewan buas buaya, saksi yang saat bersamaan hendak mandi melihat korban kemudian berteriak meminta pertolongan kepada warga sekitar.

Baca: Tak Sadar Injak Kepala Buaya Pemuda di Indragiri Hulu Nyaris Tewas Saat Cari Ikan

Baca: Buaya Serang Nelayan - Sempat Tampakan Diri Saat Evakuasi Jasad Warga di Rokan Hilir Riau

Baca: VIDEO Buaya Serang Warga di Rokan Hilir, Ada Luka Robek di Punggung Korban

Kemudian masyarakat yang datang membuat hewan buas buaya melepaskan gigitan nya dan menyelam kedalam sungai batang kuantan,

Menindaklanjuti hal itu, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBSDA) Riau menurunkan tim ke lokasi.

Konflik di Kuansing ini bukanlah yang pertama terjadi.

Sebelumnya kejadian serupa terjadi di Rokan Hilir, dan di Kabupaten Kampar.

"kita sedang menginventarisir kenapa buaya akhir- akhir ini marah dan menyerang manusia. Ada indikasi mengalami tekanan karena sungai tercemar logam berat," ungkap Kabid Wilayah II BBKSDA Riau, Hutomo kepada TribunPekanbaru.com, Jumat (5/10/2018).

Selain dugaan karena pencemaran logam berat di aliran sungai, BBKSDA juga mengidentifikasi adanya penangkapan ikan di aliran sungai menggunakan alat tangkap setrum. Ini diduga menyebabkab buaya terganggu.

 "Di beberapa kasus kita sudah turun ke lokasi dan berkomunikasi dengan aparat kecamatan dan desa, agar langkah yang kita lakukan terintegrasi , mengingat buaya tersebut memang berada di habitat," paparnya.

Terkait kasus yang terjadi di Kuansing ini, tim BBKSDA akan turun langsung ke lokasi guna observasi awal di lokasi kejadian.

"Informasi di Batang Kuantan kami dapat langsung dari Kecamatan Hari ini. Kemungkinan besok Anggota kita akan melakukan observasi awal ke TKP," tandasnya. (*) 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved