Pekanbaru
37 Orang Kepsek dan Pengawas Sekolah di Pekanbaru Ikut MBS, untuk Sekolah yang Lebih Baik
Kegiatan yang mengangkat tema "Lokakarya Manejemen Berbasis Sekolah (MBS)" ini dimulai dengan meteri pelatihan kelas di SMK Negeri 3 Kota Pekanbaru.
Penulis: Hendri Gusmulyadi | Editor: Ariestia
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Hendri Gusmulyadi
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Guna meningkatkan kapasitas kepemimpinan kepala sekolah dan jajaran pengawas sekolah di Pekanbaru, Tanoto Foundation kembali memberikan ruang pelatihan dalam bentuk lokakarya sekaligus praktek bagi kepala sekolah dan pengawas sekolah, terselenggara di Pekanbaru sejak Senin (15/10/2018).
Kegiatan yang mengangkat tema "Lokakarya Manejemen Berbasis Sekolah (MBS)" ini dimulai dengan meteri pelatihan kelas di SMK Negeri 3 Kota Pekanbaru.
Sebanyak 37 orang kepala sekolah (Kepsek) dan pengawas sekolah dari berbagai SMP, MTS, SD dan MI ikut ambil bagian dalam kegiatan ini.
Baca: BKN: Pengumuman Hasil Administrasi CPNS 2018 Sudah Dimulai Hari Ini, Cek di sscn.bkn.go.id
Dua hari pemberian materi palatihan di kelas, seluruh peserta kemudian diajak langsung mempraktekkan seluruh materi kelas di beberapa sekolah yang ada di Pekanbaru pada Rabu (17/10/2018).
Sekolah yang dipilih untuk pelaksanaan praktek ini yakni Sekolah Dasar (SD) 51 Pekanbaru, SD 88 Pekanbaru, SMPN 7 Pekanbaru dan SMPN 4 Pekanbaru.
Lokakarya dan praktek langsung ini merupakan wadah bagi kepala sekolah dan pengawas sekolah tentang tata cara memanajemen sekolah dengan baik, sehingga menciptakan proses belajar mengajar yang diperoleh siswa di sekolah lebih bermutu.
"Fokus kita dalam lokakarya ini yaitu pemantauan sekolah, proses belajar mengajar, mendata buku perpustakaan, dan peran serta masyarakat dalam sekolah. Nah yang ikut ini kan kepala sekolah dan pengawas, jadi setelah mereka selesai mengikuti palatihan dan praktek langsung tentang Manejemen Berbasis Sekolah (MBS), diharapkan mereka dapat menerapkan semua materi pelatihan di sekolah masing-masing-masing," jelas Training Spesialis Tanoto Foundation Riau, D Sasmoyo Hendrawan.
Baca: 5886 Pelamar Mendaftar Jadi CPNS 2018 di Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir
Sasmoyo menyebutkan, peserta saat melakukan praktek MBS di beberapa sekolah, melakukan banyak hal sesuai materi yang mereka peroleh saat pelatihan kelas.
Seperti saat praktek yang berlangsung di SMP Negeri 4 Pekanbaru, seluruh peserta sejak pukul tujuh pagi melakukan kegiatan berkeliling sekolah guna memantau dan mengobservasi seperti apa proses belajar mengajar saat itu, termasuk sarana dan prasarana yang ada.
"Mereka (peserta) memantau semuanya, hasil dari pelatihan ini mereka bawa ke sekolah masing-masing untuk bisa diterapkan. Bahkan pada praktek, peserta juga mewawancara komite sekolah untuk melihat bagaimana peran lingkungan dan sekolah demi keberlangsungan belajar mengajar yang baik di sekolah," kata Sasmoyo.
Ia menyebut, kepala sekolah dan pengawas sekolah merupakan pihak yang bertanggung jawab menciptkan situasi belajar yang baik di sekolah mereka masing-masing. Kepala sekolah dan pengawas bisa dibilang adalah manager sekolah yang sangat memahami seluk beluk sekolah, sarana prasarana dan kegiatan pembelajaran.
"Sehingga setelah ini, peserta dapat menerapkan semua materi pelatihan ini di sekolah sesuai dengan kondisi sekolah masing-masing sehingga membawa perbaikan," sebutnya.
Baca: Jadwal dan Live Streaming Denmark Open 2018 17 Oktober Mulai 14.00 WIB,Ada Marcus/Kevin & Owi/Butet
"Dalam pelatihan ini kita juga menjelaskan kepada peserta bagaimana melatih siswa untuk aktif dalam belajar, sehingga semuanya menjadi menyeluruh," ulasnya.
Sasmoyo menerangkan, untuk pemateri yang dihadirkan selama lokakarya itu, merupakan kepala sekolah dan pengawas yang telah mengukuti kegiatan serupa pada beberapa waktu sebelumnya. Pemateri merupakan kepala sekolah dan pengawas yang telah suskes mernerapkan MBS di sekolah mereka masing-masing.