Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Riau

Dosen Cantik Ini Ungkap Kisah Lucunya dengan Mahasiswa Selama Mengajar

Dosen cantik bernama Sri Ulfa Inzani dan akrab dipanggil Shelly mengungkap kisah lucunya dengan mahasiswa selama mengajar

Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/ist
Dosen Cantik Ini Ungkap Kisah Lucunya dengan Mahasiswa Selama Mengajar 

Dosen Cantik Ini Ungkap Kisah Lucunya dengan Mahasiswa Selama Mengajar

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Nasuha Nasution

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Dosen cantik bernama Sri Ulfa Inzani dan akrab dipanggil Shelly mengungkap kisah lucunya dengan mahasiswa selama mengajar.

Menjadi seorang dosen adalah hal yang banyak didambakan banyak orang, termasuk Sri Ulfa Inzani, dosen ilmu Matematika di Universitas Pahlawan Kampar.

Dosen Cantik Ini Ungkap Kisah Lucunya dengan Mahasiswa Selama Mengajar
Dosen Cantik Ini Ungkap Kisah Lucunya dengan Mahasiswa Selama Mengajar (Tribun Pekanbaru/ist)

Bagi perempuan ini, lebih banyak suka dan bahagianya ketika menjadi pengajar di kampus, karena bagi perempuan yang akrab dipanggil Shelly ini, ia menikmati profesi yang dijalankannya itu.

Baca: Cewek Cantik Ini Jatuh Cinta kepada Musik Jazz Sejak di Bangku Sekolah

Baca: Kakek Ini Pakai Baju Motif Macan Tutul, Berjalan dan Melompat Turuni Tangga, Ternyata Ini Alasannya

"Kalau ngajar jadi dosen udah 1,5 tahun. Tapi kalau ngajar di Universitas pahlawan ini hampir stahun. Dulu pernah ngajar di UIN dan UIR dan Unilak, status nya dosen luar biasa, dan di Universitas Pahlawan statusnya baru dosen tetap," ujar Shelly kelahiran Pekanbaru 11 Agustus 1992 ini saat bercerita kepada Tribunpekanbaru.com.

Selama menjadi dosen diakui Shelly, Ia belum pernah mengalami duka, karena Ia enjoy dan menikmati profesi itu, bahkan menurut dia sukanya lebih banyak.

Dosen Cantik Ini Ungkap Kisah Lucunya dengan Mahasiswa Selama Mengajar
Dosen Cantik Ini Ungkap Kisah Lucunya dengan Mahasiswa Selama Mengajar (Tribun Pekanbaru/ist)

"Duka belum ada, sukanya aja yang banyak, yang jelas mahasiswa itu sudah dewasa, pikiran sudah terbuka, tidak susah diarahkan, kadang-kadang mereka bisa jadi teman dan adik bagi saya. Namun tak jarang mahasiswa juga punya sikap konyol, dan menjadi kelucuan tersendiri saat saya mengajar," ujar Shelly.

Apalagi menariknya lanjut Shelly, ternyata Ia mengajar dan memiliki mahasiswa yang sudah berumur mulai dari bapak - bapak dan ibu-ibu. Banyak kelucuan yang didapat saat mengajar tersebut.

Baca: Usai Jalani Pemeriksaan oleh Bawaslu Riau, Ini Kata Syamsuar dan Irwan Nasir

Baca: Terungkap, Mengapa Foto Selfie Sisi Kiri Wajah Lebih Menarik Dibanding Sisi Kanan, Ini Penjelasannya

"Apalagi kalau ngajar kelas non reguler, klas ibu-ibu dan bapak-bapak yang sudah berumur, itu lebih kocak lagi. Kadang istilah ABG tua memang pas, sikap-sikap lucu orangtua muncul didalam kelas, "ujarnya.

Tidak hanya lucu namun banyak pengalaman dan hikmah yang didapat dari orangtua itu, apalagi dari segi pengalaman sudah jelas para orangtua lebih banyak bila dibandingkan Shelly yang masih berusia muda.

"Kemudian juga dari beliau yang sudah berumur ini banyak sekali pengalaman hidupnya, yang kadang-kadang saya yang malah banyak belajar dari mereka," ujar lulusan S2 Universitas Negeri Yogyakarta pendidikan matematika ini.

Ketika banyak orang membenci pelajaran matematika ternyata bagi Shelly Matematika itu ratunya ilmu pengetahuan. Pondasi dari berbagai ilmu.

"Bagaimanapun rasa benci kita terhadap matematika, kita tidak akan bisa lepas dari ilmu matematika itu sendiri, bahkan aktivitas sehari - hari akan berkaitan dengan yang namanya matematika. Entah itu masalah jual beli, masalah pembangunan, populasi penduduk, pengukuran, semua bersandar pada ilmu matematika, "ujarnya.

Baca: BNI Syariah Gelar BOD Teaching, Edukasi Para Santri tentang Keuangan Syariah

Baca: Disdag KUKM Klaim Stok BBM Lancar, Tapi Antri di SPBU

Ia juga berpesan kepada semuanya sebenarnya kebencian terhadap matematika bisa saja diakibatkan salah nya mindset seseorang, atau ketakutan yang berlebihan.

"Sesulit apapun materinya jika selalu dipelajari maka akan dapat kita pahami dengan baik, seperti ibarat batu keras yang selalu ditetesi air, maka iya akan pecah juga. Tidak perlu menghindari matematika, namun coba dekati, pelajari dan rasakan manfaat yang akan kita peroleh dari mempelajri matematika itu sendiri," jelas pemilik IPK tinggi di Universitas Negeri Yogyakarta ini.

Shelly sendiri mengakui baru menyukai Matematika sejak di bangku SMA dan mulai tingkat SMA memiliki nilai bagus Matematika.

"Dari yang Shelly rasa, pemahaman terhadap materi Matematika karena cara atau bagaimna cara guru menyampaikan materi dan jangan pernah membnci gurunya," jelas anak kedua dari tiga bersaudara ini. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved