Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Siak

VIDEO: Ritual Tolak Bala Ghatib Beghanyut Dilaksanakan di Terminal Pelabuhan 

Ritual tolak bala, ghatib beghanyut akhirnya hanya diselenggarakan di ruangan terminal pelabuhan sungai, kota Siak Sri Indrapura, Kamis (1/11/2018) ma

Penulis: Mayonal Putra | Editor: David Tobing

TRIBUNSIAK.COM, SIAK - Ritual tolak bala, ghatib beghanyut akhirnya hanya diselenggarakan di ruangan terminal pelabuhan sungai, kota Siak Sri Indrapura, Kamis (1/11/2018) malam.

Kegiatan tersebut dibuka Bupati Siak Syamsuar dan dihadiri oleh Wakil Bupati Siak Alfedri, perwakilan LAMR Riau Gamal Abdul Naser, Ketua LAMR Siak Wan Said, Wakapolres Siak Kompol Abdullah Hariri, Kepala Kejari Siak Zondri, Sekdakab Siak HTS Hamzah dan sejumlah kepala OPD beserta lebih kurang seratusan masyarakat Siak.

Pelaksanaan ritual yang sudah menjadi tradisi masyarakat Siak ini seyogyanya dilaksanakan di atas kapal sambil mengikuti arus sungai Siak.

Dimulai dari pelabuhan sungai kota Siak dan berakhir di pelabuhan Belantik. 

Baca: Hadapi Singapura di Piala AFF 2018, Timnas Indonesia Garap Tiga Taktik

Namun, kota Siak diguyur hujan lebat, sehingga pelaksanaan ritual itu tidak jadi di atas kapal sembari berhanyut mengikuti arus sungai Siak.

Karena itu, panitia membentang tikar di dalam ruangan terminal pelabuhan.

Padahal sebelumnya, kapal penyebrangan Roll on Roll of (RoRo) dan sejumlah kapal kecil hingga sampan nelayan pun sudah siap sedia di dermaga.

Menurut Wan Said, ritual ghatib beghanyut (ratik berhanyut) itu dimaksudkan untuk menolak bala, membuang segala bala-pengganggu dan menghalau bala ke laut. Ritual ini dilakukan sekali dalam setahun. 

Baca: Aqila Permai Tawarkan Rumah Subsidi di Rumbai, Lokasi Strategis dan Dekat ke Banyak Tempat

"Ritual ghatib beghanyut ini sudah menjadi budaya kita orang Siak. Sudah dilaksanakan sejak zaman raja," kata Wan Said.

Meski demikian, pelaksanaan ritual ghatib beghanyut ini sempat terputus lebih dari 10 tahun.

Sewaktu Siak menjadi pemerintahan kecamatan pada kabupaten Bengkalis, ritual itu tidak dilaksanakan.

Ritual ghatib beghanyut ini mirip dengan ritual tolak bala di berbagai tempat, seperti ghatib beghaghak (ratik berarak) di Koto Gasib, dan di Rokan Hilir serta ratik tegak di Sumatara Barat.

Tujuannya sama -sama ingin menghalau bala, segala yang tidak baik yang berpotensi mengancam ketenangan hidup masyarakat kampung.

Baca: Timah Kepulauan Meranti Tetap Gunakan Brand Kundur

Hanya di Siak yang diselenggarakan di atas kapal sambil berhanyut mengikuti arus sungai. Di tempat lain dilakukan di darat.

Ghatib beghanyut di Siak dimulai dengan doa-doa, dipimpin seorang khalifah.

Kemudian dilanjutkan dengan mengucapkan kalimat tahlil. Semakin lama, jemaah yang ikut tampak semakin kencang menggelengkan kepalanya. Jemaah yang ikut kebanyakan memakai jubah putih. 

Terakhir, ritual ini ditutup kembali dengan doa-doa. 

"Semoga doa -doa kita malam ini menembus langit, diijabah oleh Allah," kata Kepala Dinas Pariwisata Siak Fauzi Asni. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved